JIS Minta Polisi Tunjukkan Bukti Keterlibatan Guru  

Reporter

Senin, 4 Agustus 2014 05:57 WIB

Dua tersangka kasus kekerasan seksual terhadap murid TK JIS Neil Bantleman (kiri) dan Ferdinan Tjong (kanan) didampingi kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea memberikan keterangan sebelum diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta, 14 Juli 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Jakarta International School (JIS) belum akan mengambil langkah advokasi soal perpanjangan penahanan dua guru yang ditahan polisi. Sejak 2 Agustus 2014, polisi memutuskan memperpanjang penahanan Neil Bantlemann dan Ferdinand Tjiong hingga 12 September 2014.

"Kami minta polisi menunjukkan bukti yang bisa menunjukkan kesalahan kedua guru kami," ujar juru bicara JIS, Daniarti Wusono, Ahad, 3 Agustus 2014. Menurut mereka, tuduhan kepada dua guru tersebut tak berdasar. "Kami akan terus menentang tuduhan itu. Namun kami lakukan sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku." (Baca: Masa Penahanan Dua Guru JIS Diperpanjang)

Hingga saat ini, pihak sekolah terus memberikan dukungan legal berupa pendampingan hukum dan dukungan moril dengan menggelar beberapa kali konferensi media yang menghadirkan sejumlah elemen sekolah. Pemilik yayasan, para guru, dan orang tua murid dikumpulkan untuk menyuarakan dukungan kepada dua tersangka. (Baca: JIS Protes Perpanjangan Masa Penahanan 2 Guru)

Dua guru tersebut dituding melanggar Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Polisi memperpanjang masa penahanan mereka karena sedang memproses berkas perkara. Saat masa penahanan tahap kedua usai, penyidik akan menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Polisi hingga saat ini enggan merinci empat alat bukti yang disebut menjerat dua guru tersebut. "Kalau sudah ada empat alat bukti, artinya sudah melebihi cukup," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto. (Baca: Guru JIS Ditahan, Istri Ikut Bicara)

M. ANDI PERDANA




Berita Lainnya:
Ada Lubang di Balik Pembatasan Solar Subsidi
Kominfo Desak Tiga Kementerian Protes Video ISIS
Kata Hanura Soal Ketua Umum Partai Jadi Menteri Jokowi


Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

37 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

39 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

41 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

42 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

44 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

55 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya