Cara Ahok Halau Pendatang ke Jakarta  

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 03:57 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan kepada wartawan terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan salah satu solusi menghalau pendatang tinggal di Jakarta adalah memindahkan pabrik-pabrik ke daerah-daerah penyangga di luar Ibu Kota. Sebab, manajemen pabrik biasanya merekrut banyak tenaga kerja muda tapi tak menyediakan tempat tinggal. (Baca: KJP dan KJS Bikin Pendatang Tertarik ke Jakarta)

"Pabrik merekrut tenaga kerja muda agar bisa dibayar murah," kata Basuki di Balai Kota, Senin, 4 Agustus 2014.

Menurut Ahok--begitu Basuki disapa, tindakan manajemen tersebut membuat pekerja pabrik memilih tinggal di permukiman ilegal, seperti pinggir sungai dan rel kereta. Aksi pendudukan lahan ini masih diperburuk oleh pekerja pabrik yang kerap mengajak temannya untuk turut tinggal di daerah itu. Alhasil, daerah tersebut berubah menjadi kawasan kumuh.

Karena itu, Ahok tengah berupaya mempercepat pembongkaran dua kawasan itu dan mengubahnya menjadi jalan inspeksi. Salah satu proyek yang masih berlangsung yakni pembangunan jalan inspeksi di sepanjang Kanal Banjir Barat dari Cideng menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Baca juga: DKI Tak Bisa Cegah Urbanisasi ke Jakarta)

Ihwal pendatang yang memiliki keahlian dan tak bekerja di pabrik, mantan Bupati Belitung Timur ini tak memusingkan hal tersebut. Alasannya, pendatang dengan tipe tersebut akan segera terserap lapangan kerja. Mereka, tutur dia, juga langsung dapat mencarikan tempat tinggal bagi dirinya sendiri.

Sekalipun tak berwiraswasta, menurut Ahok, keahlian untuk menjadi asisten rumah tangga dan sopir juga tak menimbulkan masalah bagi Pemerintah Provinsi DKI. Alasannya, orang yang memperkerjakan pendatang di bidang ini justru meminta mereka mengajak temannya yang lain. "Tak ada masalah bagi mereka yang berketerampilan dan mau mengadu nasib ke Jakarta," kata Ahok. (Baca: Kenapa Jakarta Selalu Jadi Magnet Urbanisasi?)

LINDA HAIRANI



Berita Lainnya:
KJP dan KJS Bikin Pendatang Tertarik ke Jakarta
Denda Parkir 1 Juta, Apa Kabar Operasi Cabut Pentil
Kebijakan 3 in 1 dan Contraflow Kembali Berlaku

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

40 hari lalu

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

Jakarta dengan istilah Jabodetabekjur juga tidak lagi menjadi ibu kota. Nama itu baru akan digunakan ketika ibu kota sudah pindah.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya