Pedagang Kaki Lima merebut barang dagangannya saat ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (11/9). Penertiban PKL rutin tersebut guna mengembalikan fungsi kawasan yang bebas dari pedagang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani mengaku mendapat informasi bahwa para pedagang kaki lima Monas cenderung berani karena ada aparat keamanan yang melindungi. "Tapi sampai sekarang belum terungkap," ujar Rini saat ditemui Tempo di kantor Unit Pengelola Monas, Selasa, 5 Agustus 2014.
Rini mengaku penasaran tentang siapa pihak yang melindungi PKL itu. "Mereka, para PKL itu, berani sekali," tuturnya. Bahkan, menurut dia, PKL yang masuk ke tugu Monas menjawab "sudah membayar" ketika ditanya mengapa berani dagang di dalam pelataran tugu. "Tapi, begitu saya tanya bayar ke siapa, mereka diam."
Menurut Rini, sikap PKL ketika sedang diusir awalnya diam. Selanjutnya, marah-marah. Biarpun dihalau, para PKL tetap berani dagang di Monas. "Saya heran, mereka enggak jera-jera," kata Rini. (Baca: Pedagang Membandel, Masih Berjualan di Monas)
Yadi Rusmayadi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat, mengatakan tidak ada anak buahnya yang ditangkap. "Tidak ada, itu salah paham," ujar Yadi saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Agustus 2014. Menurut Yadi, semua petugas sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "Kalaupun ada sesuatu, pasti salah paham." (Baca: Ahok Duga Anggota TNI Bekingi Keamanan Monas)