Mumet Hadapi Pendatang, Jokowi: DKI Mau Dipagari

Reporter

Jumat, 8 Agustus 2014 10:39 WIB

Warga beraktivitas di bawah jembatan tol kawasan Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (20/12). Meskipun kerap digusur namun sulitnya mendapatkan tempat tinggal membuat ribuan warga mulai dari pendatang serta sopir truk tetap memilih untuk tinggal di bawah jembatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak punya jurus jitu untuk menghadang para pendatang. Saking mumetnya menghadapi para pendatang, ia pun sempat melontorkan guyonan perihal cara menangani kaum urban itu. "DKI mau dipagari, kunci pake gerbang," katanya di Balai Kota, Jumat, 8 Agustus 2014.

Ia mengatakan tahun ini pemerintah DKI tidak akan mengadakan operasi yustisi. Karena, menurut dia, operasi yustisi yang selalu digelar setiap tahun tidak efektif. "Operasi yustisi dilakukan sudah berapa tahun. Menghasilkan tidak, sih?" ucap mantan Wali Kota Solo itu. (Baca: Ini Alasan Jokowi Tak Gelar Operasi Yustisi)

Menurut dia, mencari solusi untuk mengatasi para pendatang tidak hanya tugas Jakarta. Namun juga pemerintah pusat. "Saya sudah sampaikan. Dorong peredaran uang ke daerah dan investasi," ujarnya.

Dengan mendorong investasi dan peredaran uang ke daerah, ia melanjutkan, tersedia lapangan kerja di daerah. "Kalau tidak gitu, semua orang masuk ke kota, tidak hanya ke Jakarta, ke kota lainnya juga akan masuk," kata presiden terpilih itu. "Orang memandang Jakarta ini banyak lapangan kerja, padahal tidak seperti itu." (Baca:Ahok: Jakarta Terbuka Bagi Kaum Pendatang)

Sebelumnya, menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea, ada 68.500 orang dari daerah yang bakal menyerbu Jakarta, terhitung dari H+1 sampai H+10. Jumlah tersebut, ia melanjutkan, meningkat hampir 30 persen dibanding tahun lalu, yang hanya 51.500 orang.

"Peningkatannya cukup tajam, sekitar 17 ribu orang," ujarnya. Tapi, meski jumlah pendatang meningkat, menurut dia, hanya 60 persen yang bakal menetap di Jakarta.


ERWAN HERMAWAN




Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya