Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan kepada wartawan terkait majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon Presiden pada pemilu 2014 di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyiapkan 13 telepon seluler untuk memantau aspirasi dan mengontrol keadaan warganya. Semua ponsel itu memiliki autotext atau teks otomatis untuk menjawab keluhan masyarakat Ibu Kota, yang telah ada solusinya. (Baca: Upacara di Monas, Jokowi Diserbu Warga)
"Ada staf yang megang. Kalau tahu, jawabannya langsung dikirim. Kita pakai autotext. Kalau tidak tahu, bisa tanya ke saya," ujar Ahok saat diskusi peluncuran TV Kanal KPK di Kota Tua, Jakarta, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Ahok Ultimatum Pengusaha Gunakan Pajak Online )
Menurut dia, keluhan atau informasi melalui pesan singkat itu bisa sebagai alternatif blusukan. "Kalau saya tidak bisa blusukan, masyarakat bisa SMS, dan saya teruskan ke kepala dinas," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu. Ahok juga memonitor kondisi sungai-sungai melalui pemanfaatan teknologi. Kendati warga sudah bisa mengadu melalui pesan singkat, Ahok mengatakan sesekali tetap akan blusukan. (Baca: Hari Ini Ahok Teken MoU dengan ADB)
Dia juga berhubungan dengan para lurah atau camat melalui BlackBerry. "Tiap hari kita bisa tahu mana camat-lurah yang kerja dan tidak," ujarnya. Selain itu, Ahok juga akan menambah pemasangan 3.000 kamera pengintai untuk memantau kegiatan warga Jakarta, terutama menyangkut pelayanan publik.