Sejumlah anak bermain di Kali Malang, Bekasi, Jawa Barat, 13 Oktober 2014. Minimnya lahan bermain di Kota Bekasi membuat sejumlah anak-anak memanfaatkan kali sebagai tempat bermain. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Bekasi - Tak tahan menjadi bulan-bulanan di media sosial, Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menyelenggarakan festival Kali Bekasi untuk menunjukkan pemerintah dan warganya peduli lingkungan. Agenda utama festival yang akan dilaksanakan pada 25-26 Oktober 2014 itu adalah konservasi Kali Bekasi. (Baca: Meski Dirisak, Harga Tanah di Bekasi Melambung)
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan konservasi kali dengan menanam berbagai jenis pohon seperti bambu, jabon, dan kelor yang mampu menjernihkan air Kali Bekasi. "Ini kita coba buktikan kepada masyarakat untuk mengembalikan citra bahwa kami cinta lingkungan, peduli lingkungan," ujar Ahmad Syaikhu, Selasa, 14 Oktober 2014. (Baca: Bekasi Dirisak, Wali Kota Pilih Bangun Mal)
Syaikhu mengajak netizen yang mengolok-olok Kota Bekasi sebagai kota kusut, kotor, dan panas untuk berpartisipasi pada kegiatan konservasi di bantaran Kali Bekasi. "Kalau tidak ada netizen yang ikut, berarti mereka tidak tinggal di Kota Bekasi atau mereka memang benar-benar maya," tuturnya. (Baca: Bekasi Dirisak, DPRD: Harus Bikin City Branding)
Syaikhu menginstruksikan kepada aparat kecamatan dan kelurahan untuk memerintahkan semua RW yang berada di bantaran Kali Bekasi menjaga pohon yang ditanam. Kegiatan konservasi ini akan dilanjutkan dengan membentuk gerakan Bekasi Menanam, sehingga kegiatan penghijauan akan dilakukan sepanjang tahun secara terorganisasi. (Baca juga: Bekasi Dirisak, Sopir Bus Bekasi-Jakarta Berbagi Cerita)
Setiap satuan perangkat kerja daerah (SKPD) dan perumahan mendapat kewajiban menanam pohon. "Sehingga beberapa tahun kedepan Kota Bekasi tidak sepanas saat ini," katanya.
Selain menanam pohon, pada acara festival Kali Bekasi juga akan dilakukan kegiatan menelusuri kali menggunakan perahu dan bersih-bersih sampah di sepanjang kali.
