TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda tewas dikeroyok karena persoalan telepon seluler di Cengkareng, Jakarta Barat. Korban bernama Ade Nurmansyah, 20 tahun, tewas setelah dikeroyok sembilan temannya. "Kejadiannya sekitar pukul 01.00 Sabtu dinihari," kata Kepala Kepolisian Sektor Cengkareng Komisaris Sutarjono di kantornya, Sabtu, 25 Oktober 2014.
Sutarjono menceritakan, peristiwa itu bermula saat seorang pelaku bernama Rio kehilangan telepon selulernya. Rio bersama korban ketika itu sedang berada di Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Rio kemudian bertanya kepada Ade tentang ponselnya yang hilang.
Namun, Ade tersinggung atas pertanyaan Rio. Ade langsung mengambil sebilah golok yang tak jauh dari tempatnya duduk. Melihat itu, Rio langsung berteriak dan memanggil rekan-rekannya. Lantaran kalah jumlah, Ade kabur agar tidak dikeroyok Rio dan teman-temannya.
Tapi Ade tertangkap tepat di pintu masuk terminal dan langsung menjadi bulan-bulanan para pelaku. Ade tewas tepat di depan Jalan Tol Lingkar Luar Barat tersebut. "Korban dipukuli menggunakan balok kayu," kata Sutarjono.
Saat ini polisi sudah mengetahui identitas sembilan pelaku pengeroyokan tersebut. Lima di antaranya telah ditangkap pada Sabtu pagi. Namun Sutarjono masih merahasiakan identitas mereka lantaran kasus itu masih dalam pengembangan.
Kelima orang itu kini mendekam di ruang tahanan Polsek Cengkareng untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Mereka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.