Satar Laporkan Raden Nuh Gara-gara Diperas

Reporter

Selasa, 4 November 2014 06:37 WIB

Raden Nuh, admin akun Twitter @TrioMacan2000. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta: Abdul Satar melaporkan Raden Nuh, salah satu pendiri akun Twitter @TM2000Back ke polisi. Nuh dilaporkan bersama Hari Koesharjono atas dugaan pemerasan.

Menurut Kepala Subdit Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha, laporan dilakukan karena Nuh tak kunjung menghapus tulisan fitnah di akun Twitter TrioMacan2000 itu, seperti permintaan Satar. Kasus ini berawal dari percakapan antara Abdul Satar dengan Hari pada Agustus 2014. "Di situ ada permintaan uang sebesar Rp 300 juta dari HK kepada AS," ujar Hilarius di Mapolda Metro Jaya, Senin, 3 November 2014. (Baca: @TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok)

Permintaan uang tersebut, kata Duha, terkait dengan permintaan Satar agar Hari menghapus foto yang dicuitkan di Twitter DenJaka, @berantas3. Di foto tersebut terdapat foto Satar yang digabungkan dengan foto-foto perempuan dan pejabat PT Telkom AY dan dikatakan sebagai CS antek Trenggono. (Baca: Ini Awal Mula Akun @TrioMacan2000)

"Dari hasil kesepakatan, Abdul Satar memberikan uang sebesar Rp 50 juta pada Hari," ujarnya. Hingga Oktober 2014, uang sebesar Rp 58 juta telah diberikan kepada pihak Hari secara bertahap. Namun foto yang diminta untuk dihapus tak kunjung dilakukan.

Pada Oktober 2014 juga, Abdul Satar menerima kembali permintaan uang sebesar Rp 300 juta dari Raden. "Dengan harapan tulisan di situ dan media online tersebut bisa dihapus," ujarnya. Namun setelah memberikan uang tersebut di dalam kantong plastik hitam kepada Raden di sebuah kafe di Tebet pada 13 Oktober 2014 lalu, tulisan tersebut tak juga hilang.

Atas pelaporan ini, kepolisian pun melakukan penangkapan terhadap Hari pada 31 Oktober 2014. "Dia ditangkap di rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan," kata Kepala Unit III Subdit Cyber Crime Komisaris Khairuddin. Setelahnya, pada 2 November 2014, polisi menangkap Raden Nuh di rumah kosnya di Tebet, Jakarta Selatan.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita Terpopuler
Teman Jadi Menteri, Dhani Tetap Tak Suka Jokowi
Tjahjo Kumolo: Paling Enak Jadi Anggota DPR
Ini Tersangka Baru Kasus Korupsi Transjakarta
Hujan Deras, Longsor dan Banjir Menerjang Aceh

Berita terkait

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

2 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

6 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

7 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

10 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

11 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

12 hari lalu

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

Tim penyidik KPK membuka peluang memeriksa anggota keluarga Syahrul Yasin Limpo alias SYL perihal penyidikan dugaan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

12 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

Nota pembelaan itu menyikapi kesaksian eks ajudan Syahrul Yasin Limpo, Panji Harjanto, yang mengatakan bekas Ketua KPK Firli Bahuri meminta uang.

Baca Selengkapnya