Soal Narkoba, Kerabat Tessy: Dia Cuma Coba-coba

Reporter

Selasa, 11 November 2014 05:31 WIB

Pelawak Tessy. Dok.TEMPO/Rendra

TEMPO.CO , Jakarta: Marsid Abidin, kerabat Kabul Basuki alias Tessy, mengatakan pelawak lulusan Srimulat itu bukan pecandu narkoba. "Mas Tessy bukan pemakai tetap istilahnya nyoba nyoba," katanya saat ditemui di Rumah Sakit Polri, Senin, 10 November 2014.

Marsid tak bisa memastikan, berapa kali Tessy mencoba sabu-sabu tersebut. "Yang jelas, saat memakai itu saja, saat kejadian," katanya.



Ia yakin Tessy bukan pecandu, karena ia mengaku mendampingi Tessy setiap hari. "Hampir setiap hari dia sama saya. Belum pernah dia bicara narkoba," kata pria yang mengaku sudah dekat dengan Tessy sejak pelawak ini belum tenar. Marsid menduga, Tessy telah dipengaruhi pihak lain. Tapi ia tidak menyebut, siapa pihak lain yang dimaksud.

Tessy, pelawak anggota Srimulat ditangkap bersama dua orang lain di rumah kawannya, Kampung Rawa Bugel, Bekasi Utara, pada Kamis, 23 Oktober 2014. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, telah mengintai pelawak Tessy, sebelum penangkapannya pada Kamis malam 23 Oktober 2014. Direktur Tindak Pidana Narkoba, Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putra, mengatakan dalam pantauan beberapa bulan terakhir, Tessy sering menggelar pesta sabu. (Baca: Nyabu, Pelawak Tessy Ditangkap Polisi)

"Dia sudah sering pesta sabu, sudah ada belasan kali," kata Anjan, saat dihubungi, Rabu, 29 Oktober 2014. Uang untuk membeli sabu itu pun dari patungan dengan beberapa temannya. "Tapi, Tessy yang membeli sabu ke pengedar."

Kadir, anggota grup lawak Srimulat, mengatakan dua orang yang turut ditangkap bersama Tessy adalah rekan arisan mereka. "Itu teman arisan kami juga. Kami punya kelompok arisan," kata dia kepada wartawan seusai menjenguk Tessy di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 30 Oktober 2014. Baca: Pelawak TessySering Datang Bareng Artis Srimulat)

FEBRIANA FIRDAUS | NIEKE









Berita Lainnya:






Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

3 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

14 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

19 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya