Tiga Perumahan di Bekasi Kebanjiran

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 20 November 2014 15:23 WIB

Tanggul yang memisahkan Sungai Bekasi (KIRI) dan Perumahan Pondok Gede Permai di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Bekasi - Permukaan air Kali Bekasi berada di ketinggian 350-400 sentimeter pada Kamis, 20 November 2014. Akibatnya, tiga perumahan yang terletak di bantaran kali itu kebanjiran. Tiga perumahan tersebut adalah Pondok Gede Permai (PGP), Pondok Mitra Lestari (PML), dan Kemang IFI. Ketinggian air di dalam rumah warga beragam, dari setinggi mata kaki hingga betis.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Mochamad Ridwan menjelaskan, limpasan air dari wilayah hulu pada hari ini sangat deras, sehingga tanggul pembatas perumahan jebol. "Kecepatan air dari Cileungsi sampai PGP hanya 1,5 jam sudah sampai, padahal jaraknya cukup jauh, lebih dari 5 kilometer," kata Mochamad Ridwan.

Air dari PGP mencapai Bendungan Kali Bekasi, Ridwan melanjutkan, dalam empat jam karena permukaan air datar, sehingga arus melambat. Namun dampak melambatnya arus air itu adalah volume air di dalam kali berkumpul di sepanjang arus antara PGM-Bendungan Kali Bekasi.

Besarnya volume air itu membuat petugas pintu air di Bendungan Kali Bekasi kesulitan mengatur volume buang. "Kalau pintu air dibuka lama, wilayah bagian utara, dari perumahan Kartini sampai Teluk Pucung, banjir parah, dan PDAM kehabisan pasokan air baku," katanya.

Berdasarkan prosedur pengoperasian standar penanganan air Kali Bekasi, jika muka air mencapai ketinggian 300-400 sentimeter, pintu air di bendungan harus segera dibuka 50 sentimeter secara bertahap. Masalahnya, kata Ridwan, Kali Bekasi belum dipasangi pengukur debit air. Petugas menentukan debit air hanya berdasarkan ketinggian muka air. Petugas juga tidak tahu ukuran volume air jika terjadi arus deras. "Maka, begitu petugas telat buka pintu air, akan langsung banjir," katanya.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi telah meninjau sejumlah lokasi banjir, salah satunya PGP. Rahmat menyalahkan pemerintah pusat yang tak kunjung memperbaiki saluran Kali Bekasi. "Ketika saya minta ke Gubernur tidak mau karena ini kewenangan pusat. Lalu kalau pusat kurang perhatian seperti ini, daerah yang terkana imbasnya," ucap Rahmat mengeluh.

Pemerintah Kota Bekasi menganggarkan Rp 133 miliar untuk normalisasi saluran air dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Namun dana tersebut tidak hanya digunakan untuk Kali Bekasi, tapi seluruh saluran, termasuk drainase di permukiman warga.

HAMLUDDIN

Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
JE Sahetapy: Piring Kabinet SBY Bau Amis

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

7 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

13 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

13 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

15 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya