TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap akun @JalurSma. Akun tersebut diduga sebagai akun yang kerap memprovokasi sekaligus menginformasikan tawuran yang dilakukan siswa SMA di Jakarta.
Kepala Subdit Cybercrime Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap akun tersebut. "Kami masih dalami akun tersebut," ujarnya kepada Tempo, Senin, 24 November 2014.
Pihaknya, kata Duha, belum melakukan pemanggilan terhadap saksi yang mungkin terkait dengan akun tersebut. Orang-orang yang pernah mencuit dengan akun itu pun belum dipanggil. "Masih kami dalami karena mungkin akun atau identitasnya palsu."
Menurut dia, pihaknya pun bekerja sama dengan Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan untuk mengungkap akun tersebut. "Kami bekerja sama. Mungkin bisa bantu pengungkapan kasusnya juga," ujarnya.
Akun tersebut pernah mencuitkan aksi tawuran yang melibatkan siswa SMA 60 Jakarta dengan SMA 109 Jakarta. Mereka beraksi pada 5 November 2014 di kawasan Pejaten Village, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Akun tersebut mencuit bahwa pada tanggal tersebut terjadi tawuran kedua sekolah itu sekitar pukul 23.00 WIB dan dimenangi oleh SMA 60. Akibat tawuran itu, seorang siswa SMA 109, yaitu Andi Audi Pratama, kelas XI, meninggal dunia. Dia tewas setelah mengalami luka bacok pada wajah dan tubuhnya. (Baca: Tawuran Sekolah Jakarta Naik 44 Persen)
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah