Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemerintah Provinsi DKI bersedia turut andil dalam pendanaan pembangunan bandara di Karawang, Jawa Barat. Proses tersebut, ujar Ahok, akan dilakukan oleh badan usaha milik daerah dengan skema kerja sama business-to-business.
Ahok menuturkan Pemprov DKI akan menyurati Kementerian Perhubungan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna memberi tahu rencana tersebut. Tujuannya, agar konsep kerja sama yang disusun rampung bersamaan dengan dimulainya proses pembangunan. Sedangkan studi kelayakan bandara sudah selesai pada awal Januari 2013.
Saat ini pemerintah pusat masih mengkaji pengembangan rencana infrastruktur layanan penerbangan bandara baru itu. Proses ini bertujuan agar infrastrukturnya mendukung kapasitas Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang. Sebab, kepadatan lalu lintas di Bandara Soekarno-Hatta kini sudah melebihi kapasitasnya.
Meski turut berinvestasi dalam pembangunan bandara itu, ujar Ahok, Pemprov DKI tetap akan melanjutkan pembangunan Bandara Ali Sadikin di pulau reklamasi di Marunda, Jakarta Utara. Alasannya, tutur Ahok, Jakarta membutuhkan lebih dari satu bandara untuk menunjang perkembangan perekonomian.
Selain dengan pemerintah pusat, DKI juga akan menyampaikan rencana investasi tersebut ke Jawa Barat, yang merupakan provinsi anggota Mitra Praja Utama. Dengan begitu, koordinasi antarprovinsi dapat berjalan tanpa mencampuri wewenang masing-masing provinsi. "Kami harus ikut bertanggung jawab karena bandaranya untuk kepentingan kami juga," katanya.