TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan tindak kejahatan di taksi terjadi karena persaingan bisnis taksi yang tidak sehat. "Organda dan Dinas Perhubungan harus duduk bersama membuat regulasi terkait rekrutmen sopir taksi," ujar Tulus saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 Desember 2014. (Baca: Perampok 'Taksi Putih' Gunakan Mobil Curian)
Dia mengatakan peningkatan jumlah taksi sangat tinggi dibandingkan jumlah penumpang. Dengan demikian, perilaku para sopir kerap tidak sehat karena alasan ekonomi. "Perizinan taksi sebenarnya sudah ditutup, namun diakali dengan membuka perizinan di luar Jakarta namun beroperasi di Jakarta," ujarnya.
Tulus mengatakan persoalan kejahatan di taksi harus diselesaikan dari hulu. Dengan demikian, ketika muncul masalah tidak lagi diselesaikan secara kasuistik. "Dishub perlu segera evaluasi operasional taksi di Jakarta beserta perizinannya," ujarnya.
Sebelumnya, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk sopir taksi, Sugeng Supriyanto, 46 tahun, Nofa Hendra (38), Adel Saputra (33), dan Asmardhi (38) lantaran telah melakukan perampokan terhadap penumpang taksi perempuan berinisial AH di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pelaku merupakan residivis dengan kasus yang sama.
AMOS SIMANUNGKALIT
Berita terkait
Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram
3 hari lalu
Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPerampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah
8 hari lalu
Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain
12 hari lalu
Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong
39 hari lalu
KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar
55 hari lalu
Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,
Baca SelengkapnyaDemi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut
21 Februari 2024
Kapolres Garut mengatakan ide kejahatan ini berasal dari kedua anggota polisi dan uang hasil curian digunakan untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi
5 Februari 2024
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.
Baca SelengkapnyaPolisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel
3 Februari 2024
Hingga sekarang belum ada kejahatan lain yang dilakukan kelompok gangster Meksiko itu di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Lansia Tewas Penuh Darah di Bekasi Masih Misteri, Polisi Sempat Curigai Keluarga
26 Januari 2024
Seorang lansia, Any, 75 tahun, ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di ruang tengah rumahnya, Kota Bekasi, pada Sabtu pekan lalu
Baca SelengkapnyaYLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?
25 Januari 2024
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta iklan rokok dilarang total di Indonesia.
Baca Selengkapnya