TEMPO.CO, Jakarta - Waktu pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi 117 wajib pajak yang menunggak sudah habis sejak 31 Oktober 2014. Pemerintah memberi kesempatan membayar sampai tanggal 10 Desember 2014.
Namun, sampai batas waktu tersebut, masih banyak wajib pajak yang belum menyelesaikan pembayarannya. Di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan misalnya, masih ada 21 wajib pajak yang belum melunasi.
Kepala Unit Pelayanan Pajak Daerah Kecamatan Kebayoran Baru, Edi Sumantri, mengatakan 50 dari 117 wajib pajak di wilayahnya menunggak. "Semuanya perusahaan," kata Edi kepada Tempo, Sabtu 13 Desember 2014.
Dari 50 wajib pajak tersebut, Edi menyebutkan ada sebanyak 21 wajib pajak yang belum menyelesaikan pembayaran. Namun, 18 wajib pajak di antaranya sudah membuat pernyataan akan membayar dalam waktu yang telah disepakati.
Kepada satu di antara 21 wajib pajak tersebut, kata Edi, bangunannya sudah dipasangi plang penunggak pajak oleh Dinas Pelayanan Pajak DKI. "Satu bangunan sudah kami pasang karena belum membayar dan tidak menunjukan itikad membayar," ujarnya.
Bangunan yang dipasangi plang penunggak PBB itu, menurut Edi, terletak di Jalan Adityawarman, dan dipakai untuk usaha pribadi. Dia menjelaskan, tunggakan PBB-nya sebesar Rp 268 juta sejak tahun 2011.
Edi mengatakan, bagi bangunan yang sudah ditempeli plang tersebut, diberi waktu 7 hari untuk membayar pajaknya. "Jika tidak dihiraukan, kami akan kirim surat paksa selama 3 x 24 jam," ujarnya. Bila tak direspon juga, petugas akan melakukan penyitaan melalui juru sita pajak.
Selain di Adityawarman, petugas juga memasang plang pengemplang PBB di sejumlah bangunan di Kebayoran Baru, Mampang Prapatan dan Tebet. "Potensi pajaknya sekitar Rp 6,6 miliar," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
Kapal Selam Jerman | Kasus Munir | Rekening Gendut Kepala Daerah | Perpu Pilkada
Berita terpopuler lainnya:
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng
Berita terkait
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK
3 jam lalu
Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam
Baca SelengkapnyaPBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza
15 jam lalu
Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB
Baca SelengkapnyaEks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza
1 hari lalu
Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan
Baca Selengkapnya70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan
1 hari lalu
ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.
Baca SelengkapnyaJamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara
2 hari lalu
Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.
Baca SelengkapnyaRatusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan
3 hari lalu
PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency
3 hari lalu
Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia
7 hari lalu
Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?
Baca SelengkapnyaKemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB
8 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.
Baca SelengkapnyaDimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran
8 hari lalu
Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.
Baca Selengkapnya