TEMPO.CO, Tangerang – Warga Cluster Harmoni di perumahan Talaga Bestari, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, menuding kompleks kantor dan sekolah pramugari Lion Air yang berada di sekitar kompleks mereka sebagai penyebab banjir.
Alasannya, sebelum hadirnya kompleks itu, warga perumahan tak memiliki masalah banjir ketika hujan tiba. "Kami menduga genangan air belakangan ini karena pembangunan gedung milik Lion Air," kata Ketua Rukun Tetangga 14 Cluster Harmoni, Suwarno, kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014. (Baca juga: Lion Air Dituding Rampas Jalan Warga)
Kompleks Lion Air berada di kawasan itu sejak sekitar satu tahun lalu. Hingga saat ini, pembangun sejumlah gedung bertingkat masih berlangsung di kawasan tersebut. Suwarno mengatakan, sejak kompleks itu berdiri, genangan air kerap merendam jalan dan saluran air kerap mampet. Sebanyak 300 kepala keluarga yang dari empat RT di cluster itu sangat terganggu oleh aktivitas kompleks Lion Air.
Selain menudik kompleks itu sebagai penyebab banjir, warga juga mengeluhkan soal akses jalan yang kini seolah-olah dikuasai oleh Lion Air. Jalan Harmoni Raya yang merupakan akses keluar-masuk satu-satunya cluster itu sejak setahun terakhir kerap dilanda kemacetan. Penyebabnya, jalan tersebut digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan hilir-mudik pramugari serta pramugara Lion Air.
Selain itu, pihak Lion Air juga kerap menggunakan badan jalan untuk parkir tamu mereka, sehingga memakan satu jalur. "Kami yang sejatinya memiliki jalan harus mengantre dan banyak mengalah. Apalagi petugas keamanan yang berjaga di lebih mengutamakan akses masuk kawasan Lion Air," kata Sutarno, Ketua Rukun Warga 04.
Tak hanya itu, kini warga juga merasa terganggu oleh tumpukan sampah Lion Air yang kerap menggunung di pinggir jalan. Bahkan, menurut mereka, baunya masuk hingga ke perumahan. "Secara estetika, tidak pantas tempat sampah berada di bagian depan kompleks perumahan," kata Sutarno.
Juru bicara Lion Air, Eko Saputra, mengatakan pihaknya tak mengetahui ihwal keluhan warga ini. Menurut dia, pihaknya akan mengadukan keluhan ini ke manajemen. “Nanti akan ada tindak lanjut dari pihak manajemen," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Desember 2014.
JONIANSYAH
Berita terpopuler:
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut
Cara Ical Bujuk Laoly Tak Sahkan Kabinet Agung
Berita terkait
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri
11 hari lalu
Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.
Baca SelengkapnyaBRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes
14 hari lalu
Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung
Baca SelengkapnyaBRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset
14 hari lalu
BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup
Baca SelengkapnyaPenjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga
14 hari lalu
BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,
Baca SelengkapnyaSoal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara
17 hari lalu
warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.
Baca SelengkapnyaSoal Penutupan Jalan Akses Gang Besan, DPRD Tangsel: Kami Akan Panggil Lurah Hingga Kapolsek
3 Maret 2023
.DPRD Kota Tangsel tidak membenarkan penutupan jalan akses Gang Besan yang ada sejak puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaPuluhan Warga Gang Besan Ngadu ke DPRD Kota Tangsel, Minta Penutupan Jalan Akses Dibuka Lagi
2 Maret 2023
Warga Gang Besan juga medesak Kepolisian mengusut adanya dugaan mafia tanah dalam persoalan penutupan jalan akses di Rawa Buntu, Tangsel itu.
Baca SelengkapnyaPenutupan Jalan Akses Dipagar Beton Untuk Lahan Parkir, Warga Cicentang Resah
6 Februari 2023
Akibat penutupan jalan akses lingkungan tersebut warga Kampung Cicentang, Rawa Buntu harus memutar untuk mencapai jalan utama.
Baca SelengkapnyaTerbang Perdana Rute Ambon-Langgur, Lion Air Gunakan Boeing 737-800
16 Juni 2022
Maskapai Lion Air memulai terbang perdana di wilayah Maluku dengan rute
Baca SelengkapnyaMalindo Air Resmi Berganti Nama Batik Air
3 Mei 2022
Malindo Air, maskapai regional yang berbasis di Malaysia, mengumumkan secara resmi berganti nama menjadi Batik Air.
Baca Selengkapnya