Seorang pekerja menghias pohon natal dengan sepatu bekas yang dilukis di Rumah Kalwat Tegal Jaya, Dalung, Kab. Badung, Bali (20/12). Ratusan sepatu bekas disusun hingga membentuk pohon natal setinggi 10 meter. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik menyaksikan hiasan Natal di Gereja Katholik Santo Yohanes Penginjil. Gereja yang berlokasi di Jalan Melawai Raya, Jakarta Selatan, ini membuat hiasan Natal dari barang bekas.
Menurut Gigih Setijo Nuswantoro, ketua panitia Natal di gereja ini, barang bekas yang dipakai berasal dari jemaat yang beribadah dan melakukan misa di gereja itu. (Baca: Kantor Ahok Dipasangi Pohon Natal Setinggi 3 meter)
Gigih menceritakan barang bekas yang dipakai adalah keping CD bekas, aluminium foil, kardus, dan kertas.
"Jadi, ini dibuat anak-anak dan orang tua. 80 persen hiasan Natal dari barang bekas, kecuali lampu," kata dia kepada Tempo, Kamis, 25 Desember 2014. (Baca: Inikah Pohon Hiasan Natal Tertua?)
Beberapa hiasan yang dipakai dari keping cakram atau CD bekas, alumunium foil yang menggantung di pohon Natal, di pagar gereja, dan di dinding gereja. Bahkan, ada manusia salju dan gambaran pohon Natal setinggi 7 meter yang terbuat dari keping cakram.
Membuat perhiasan Natal di keluarga, merupakan hal yang sejalan dengan tema Natal di gereja ini.
"Yaitu, keluarga melayani," kata Gigih. Pembuatan hiasan itu, membuat anak dan orang tua berkomunikasi dan membicarakan hiasan apa yang ingin disumbangkan untuk Natal. (Baca: Miniatur Indah Hiasan Natal Ditampilkan di New York)
Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024
29 Desember 2023
Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024
Pengaturan lalu lintas ini berupa pembatasan operasional angkutan barang di jalan tol dan non tol, serta sistem jalur dan lajur pasang surut atau contraflow.