PNS Jakarta Wajib Buat Laporan Kinerja Setiap Hari  

Reporter

Selasa, 6 Januari 2015 05:42 WIB

Sejumlah Guru guru melakukan foto bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai apel besar Komitmen Aplikasi Deklarasi Sekolah Bersih, Damai dan Anti Korupsi se-Jakarta di Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 30 Desember 2014. Acara yang dihadiri oleh ratusan perwakilan sekolah dari wilayah Jakarta dan, Kepulauan Seribu. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan pegawai negeri sipil kini bertanggung jawab mengisi laporan hasil kerjanya dalam rentang paling lambat tiga hari. Pengisian ini, kata dia, merupakan dasar penilaian kinerja dan pemberian tunjangan kinerja daerah. "Agar terlihat kerjanya apa," kata Agus saat ditemui di kantornya, Senin, 5 Januari 2015.

Agus menjelaskan, sistem pengisian itu bisa diakses oleh pegawai dan atasannya. Sistem ini diprakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ia berujar pegawai yang gagal melaporkan hasil kerjanya menandakan dua hal. Pertama, tugas yang dibebankan memang tak sesuai dengan kompetensi pegawai. Hal lainnya, kompetensi pegawai tersebut berada di bawah standar. (Baca:Cara Ahok 'Melototi' Kinerja Anak Buahnya )

Penilaian ini berlaku sejak pelantikan besar-besaran digelar pada Jumat, 2 Januari 2015 pekan lalu. Pelantikan itu mengesahkan 5.423 pegawai menduduki jabatan baru di level eselon II, III, dan IV. (Baca: 5 Kegiatan yang 'Dihajar' Ahok di RAPBD 2015 )

Laporan kinerja tersebut, kata Agus, diunggah ke situs bkd.jakarta.go.id/etkd/. Sistem yang bertajuk Sistem Elektronik Tunjangan Kinerja Daerah atau e-TKD membuat tak ada pegawai yang bisa melewatkan hari tanpa bekerja. Laporan ini disampaikan dalam bentuk laporan harian, bulanan, dan tahunan.

Nantinya, Agus berujar hasil penilaian tersebut juga mempengaruhi pejabat di atasnya. Hasil penilaian pegawai yang buruk berarti juga ada ketidakpatutan di level pejabat. "Atasan bertugas mendorong bawahannya untuk mencapai target," kata dia. (Baca: 2015, Ahok Bebaskan PNS Pilih Pekerjaan )

Agus mengatakan belum menerima laporan tentang kinerja para pegawai di lapangan. Menurut dia, setidaknya dalam kurun satu bulan, pegawai tersebut harus melaporkan capaian yang ia peroleh.

Di kesempatan yang berbeda, Ahok--sapaan Basuki--mengatakan sudah meminta pejabat eselon II untuk memaparkan targetnya dalam tiga bulan mendatang. Paparan tersebut sekaligus berfungsi sebagai kontrak kerja. "Nanti dievaluasi ada kemajuannya atau tidak," ujar Ahok. (Baca:Rotasi Pejabat DKI, Ahok:Saya Ini Orang Politik)

Ahok menjelaskan, evaluasi dalam tiga bulan tak bersifat kaku. Menurut dia, seorang pegawai bisa saja diganti lebih cepat dari waktu tiga bulan jika ada laporan yang bersifat fatal dan terbukti. Salah satu contohnya, pemerasan yang dilakukan pejabat.

Sebagai contoh, Ahok mengisahkan, ada lurah yang memalak bendaharanya uang Rp 25 juta. Lurah ini dilantik pada pekan lalu. Di daerah lain, seorang lurah memungut uang Rp 1 juta bagi pedagang kaki lima agar diizinkan berjualan di lokasi tertentu. Meski begitu, ia tak mau menyebutkan nama lurah yang dimaksud. "Mau dicek dulu sama wali kota," kata dia. (Baca:Tahun Baru, Ahok: Revolusi Belum Usai )

LINDA HAIRANI

Baca juga:
Wartawan Australia Kesal Tak Diajak Abbott ke Irak

Arus Bawah Laut Jadi Kendala Tim Pencari Air Asia

Cicipi Rasa Cokelat Lokal di Sini

Henderson Dinilai Layak Gantikan Steven Gerrard

Microsoft Siap Pasarkan Ponsel Jadul







Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya