Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencoba Kendaraan bajaj listrik (Batik) dengan mengelilingi halaman Balai Kota, Jakarta, 6 Januari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO,Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan membagi wilayah operasi bajaj agar lebih tertib.
"Gendeng juga kalau bajaj nganter penumpang dari Pluit ke Manggarai," ujarnya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 7 Januari 2015.
Untuk mengawasi kegiatan operasional bajaj, Ahok akan membuat warna cat bajaj berbeda-berbeda. "Catnya dibuat beda, jadi gampang mengawasinya," ujarnya. (Baca : Jakarta Remajakan 5 Ribu Unit Bajaj)
Sebelumnya, Ahok mengatakan akan mengganti bajaj lama yang bermesin 2 tak dengan bajaj berbahan bakar listrik. Bajaj lama dianggap sudah tak layak jalan dan mencemari udara.
Kelak, pengemudi bajaj, kata Ahok, harus tergabung dalam sebuah koperasi atau perseroan agar pengelolaannya jelas.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, dia tak mungkin menghapus bajaj sebagai salah satu moda transportasi di Ibu Kota. Sebab, di Jakarta terdapat banyak gang. "Bahkan sopir bajaj kadang nganterin orang yang melahirkan," katanya.