Ratusan calon penumpang duduk di rel dan berdiri menunggu Kereta Api di stasiun Tambun, Bekasi, Jawa Barat (3/6). Mereka terpaksa duduk di rel karena kurangnya sarana di stasiun.FOTO ANTARA/Koswara
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia menyatakan jalur kereta listrik sampai ke Cikarang telah masuk dalam program pengembangan transportasi perkeretaapian. Upaya ke arah sana telah dimulai sejak 2013. Kepala Humas Daops I PT KAI Agus Komarudin mengatakan tiang listrik aliran atas (TLAA) dari Bekasi menuju Cikarang sudah mulai dibangun. "Sudah ada beberapa tiang yang berdiri," katanya, Jumat, 9 Januari 2015.
Rencananya, Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan akan membangun rel double-double track. Dengan demikian, perjalanan kereta lokal dengan kereta jarak jauh bisa terpisah. "Jadi tidak saling mengganggu perjalanan," ujarnya.
Namun proyek itu masih jalan di tempat. Agus menyatakan tidak mengetahui kapan realisasi pembangunan KRL hingga Cikarang bisa tercapai. "Kami tak bisa menjawab. Itu ada di Dirjen Perkeretaapian," ujarnya. Meski begitu, ia berjanji akan terus memberikan pelayanan yang baik dan aman bagi penumpangnya sampai program itu terealisasi.
Pada Rabu lalu, sejumlah calon penumpang memblokir rel kereta di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi. Mereka protes karena tak kebagian tiket untuk keberangkatan kereta pukul 05.55 dan 06.46 WIB. Keberangkatan itu paling diminati karena sesuai dengan jam masuk kantor bagi mereka yang bekerja di Jakarta. Kapasitas kereta di stasiun itu memang tidak sebanding dengan jumlah penumpang. KAI tak bisa menambah jadwal perjalanan karena masih terbatasnya sarana. "Mohon bersabar hingga kereta listrik sampai Cikarang terealisasi," katanya.