TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta DKI Jakarta mempertimbangkan rencana penghapusan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) di wilayah setempat. "Karena APTB masih menjadi andalan kami," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, Selasa, 13 Januari 2015.
Menurut Supandi, Bekasi setuju dengan perpanjangan Transjakarta sampai ke wilayah perbatasan yang diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun saat ini infrastruktur di Kota Bekasi belum mendukung. "Baru di Harapan Indah, Medansatria, saja," ujarnya. (Baca: Ahok: APTB Sangat Salah)
Karena itu, menurut dia, sambil menunggu pertumbuhan infrastruktur, pihaknya meminta agar APTB tak dihapuskan sementara. Soalnya, menurut Supandi, jumlah penumpang APTB cukup banyak. "Sehari bisa mencapai 6.000 orang," katanya.
APTB di Kota Bekasi ada tiga trayek, yaitu Terminal Bekasi-Tanah Abang, Terminal Bekasi-Dukuh Atas, dan Terminal Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia. Satu trayek lainnya, Terminal Bekasi-Pulogadung, tidak berjalan karena mendapat penolakan sopir angkutan umum lainnya.
Ketiga trayek yang masih berfungsi itu dilayani oleh 30 armada bus dari dua operator, yaitu Mayasari Bhakti dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Setiap operator mengoperasikan 15 unit bus. Adapun jumlah shelter ada enam titik. Keenam shelter itu terdapat di Terminal Bekasi satu titik, di Jalan Joyo Martono tiga titik, di Rawapanjang satu titik, dan di Jalan Ahmad Yani dekat Jalan Tol Bekasi Barat satu titik.
"Penataan ulang dan penghapusan APTB memang ranahnya Pemprov DKI," ujarnya. Supandi menilai APTB sudah mulai mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas kendaraan di jalan penghubung Bekasi-Jakarta. Dari 430 ribu perjalanan, kata dia, sekitar 52 persen didominasi kendaraan pribadi. "Kalau bagus, nyaman, tepat waktu, orang akan pilih APTB."
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan Gubernur DKI Jakarta menghapus APTB. "Tidak apa-apa dihapus. Yang penting ada gantinya," kata Rahmat.
Rahmat menyampaikan perihal infrastruktur yang belum maksimal. Ia meminta DKI Jakarta sekaligus membuat infrastruktur seperti yang ada di Jakarta. "Fasilitas yang dibangun di DKI itu harus sama dengan yang dibangun di Bekasi," ujar Rahmat.
ADI WARSONO
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Anggota TNI Foto Narsis di Puing Air Asia Dikecam
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
1 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
4 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
33 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
33 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
47 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
51 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
52 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi
52 hari lalu
Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.
Baca SelengkapnyaPengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat
56 hari lalu
Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara
14 Februari 2024
Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.
Baca Selengkapnya