Klinik Rehabilitasi Kampung Ambon Tak Lagi Sepi  

Reporter

Jumat, 16 Januari 2015 06:35 WIB

Pecandu narkoba berteriak pada mesin untuk melepaskan kemarahan terpendam selama terapi psikologis pada pusat rehabilitasi Shiliping di Longyou, Zhejiang, Tiongkok, 19 Juni 2014. Rehabilitasi dengan fasilitas dan pasien terbesar di negara ini berdiri pada 2008. REUTERS / William Hong

TEMPO.CO, Jakarta: Warga Kompleks Permata yang dulu dikenal sebagai Kampung Ambon kini tak lagi menolak keberadaan pelayanan rehabilitasi narkoba di Klinik Permata.

Herdiansyah, dokter di klinik rehabilitasi, mengatakan pecandu narkoba di Kampung Ambon sempat menaruh curiga tinggi terhadap program rehabilitasi saat klinik baru didirikan pada 2013. Umumnya, pecandu takut suatu saat ditangkap lalu dijebloskan ke penjara. Namun, sekarang sebagian besar pengakses layanan rehabilitasi datang dengan inisiatif sendiri ke klinik. (Baca: BNN: Kampung Ambon Sudah Bebas Narkoba.)

"Justru beberapa warga sini malah membawa sanak-saudara atau kolega yang menjadi pecandu narkoba untuk direhabilitasi," kata Herdiansyah, dokter klinik.

Tercatat sudah 200 pelayanan rehabilitasi diberikan hingga awal tahun ini. Tingkat konsistensi pemulihan juga dianggap berkembang pesat dibandingkan 2013. "Kalau dulu baru detoks berapa hari lalu pakai lagi, kan tidak bagus untuk proses yang dianggarkan selama 14 hari. Kalau sekarang tidak, sebab barang juga sudah sangat sulit didapat," kata Herdiansyah.

Kebanyakan pecandu di Kampung Ambon menggunakan narkoba jenis sabu dan ganja. Dulu tak sulit untuk mendapatkan barang ini, sampai-sampai ada istilah bandar keliling. Kondisi ini juga yang membuat warga sangat resisten dengan upaya penanggulangan narkoba. Tapi berdasarkan catatan terakhir, ada dua pecandu yang sudah sepuluh tahun menggunakan, datang sendiri untuk mengakses layanan rehabilitasi.

Kondisi ini menjadi salah satu indikator Kampung Ambon mulai berbenah. Warga yang kedapatan positif saat tes urine tak perlu dipaksa untuk datang ke klinik. "Cukup diarahkan sudah datang sendiri," katanya. (Baca: Diusulkan, Pecandu Narkoba Ditanggung BPJS dan Pecandu Narkoba Kena HIV/Aids Capai 4 Juta.)

DINI PRAMITA

Berita Lainnya:
Kasus Budi Gunawan: 3 Indikasi Jokowi Kurang Tegas
Obat Pikun Ini Ada di Dapur Anda
Gara-gara Jenderal Berduit, 2 Kali KPK Digeruduk Polisi
Samsung Luncurkan Ponsel Tizen Pertama di India

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

3 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

12 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya