Organda Diam, Tarif Angkot di Depok Belum Turun  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 20 Januari 2015 15:26 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Depok - Sopir angkutan umum di Depok belum menurunkan tarif karena belum mendapat pengumuman dari Organda dan Dinas Perhubungan setempat. Desakan menurunkan tarif memang sudah sering kali disampaikan penumpang, namun mereka enggan untuk memenuhi. "Kami enggak bisa asal turunin," kata Suyadi, 45 tahun, sopir angkot D-11 rute Depok-Palsigunung, Selasa, 20 Januari 2015.

Menurut Suyadi, dirinya tidak mungkin menurunkan tarif jika Organda belum memberikan peraturan resmi. "Nanti saya kesalahan kalau turunin sendiri," kata dia. Ia mengaku berharap bisa menurunkan tarif seperti semula saat harga Premium masih diharga Rp 6.500 per liter.

Tarif perjalanan Terminal Depok-Palsigunung awalnya Rp 3.500. Tarif naik menjadi Rp 4.500 setelah harga Premium dinaikkan menjadi Rp 8.500. Tarif itu bertahan meski pemerintah sudah dua kali menurunkan tarif menjadi Rp 7.600 dan Rp 6.600. (Baca juga: Harga BBM Turun, Sopir Angkot Bingung Soal Tarif.)

Arismanto, 28 tahun, sopir angkot rute Depok-Cinere, mengatakan sopir masih menunggu keputusan dari Organda. Pada dasarnya seluruh sopir siap jika tarif diturunkan asalkan dalam batas yang wajar. (Baca juga: Jonan Minta Turun, Angkot Pakai Tarif Lama.)

Dengan harga Premium Rp 6.600, kata Arismanto, penurunan tarif mungkin tidak sampai Rp 1.000. Selisih harga saat ini dengan harga awal Rp 6.500 menurutnya hanya akan membuat tarif perjalanan Depok-Cinere turun Rp 500. "Tapi saya tunggu Organda saja, belum ada pengumuman sampe sekarang," katanya.

MAYA NAWANGWULAN

Baca berita lainnya:

Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Ribut Kapolri, Koalisi Prabowo Mau Jatuhkan Jokowi?
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Geram, Fadli Zon: Hanya Tuhan yang Mengevaluasi KPK


Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

16 Juni 2020

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

Menhub akan membahas penyesuaian tarif angkutan umum dengan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya