Seberapa Cepat Christopher Picu Mobilnya di Tabrakan Pondok Indah?

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 22 Januari 2015 13:52 WIB

Seorang anggota kepolisian memeriksa mobil yang ringsek akibat kecelakaan beruntun di jalan Arteri, Pondok Indah, Jakarta di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa 21 Januari 2015. Kecelakaan maut yang melibatkan tiga mobil dan enam motor tersebut memakan 4 korban jiwa. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, memprediksi kecepatan Mitsubishi Outlander yang dikendarai Christopher Daniel Sjarif, 23 tahun, mencapai 80 kilometer per jam. "Kecepatan itu hanya bisa diperoleh saat pelaku memacu mobilnya di jalur Transjakarta, arteri Pondok Indah," kata Jusri kepada Tempo, Kamis, 22 Januari 2015. (Lihat Infografis: Kronologi Tabrakan Maut Pondok Indah.)

Menurut dia, kecepatan itu ditambah oleh pelaku sesaat menabrak pengendara motor seusai melintasi underpass depan Gandaria City. Sebab, pelaku yang menyebabkan tabrakan maut Pondok Indah itu, lebih-lebih yang dipengaruhi narkoba secara psikologis merasa terancam jiwanya. "Christopher tak lagi memakai rasio saat mengemudikan mobilnya," dia menjelaskan. (Baca juga: Tiga Tragedi Tabrakan Maut Paling Heboh.)

Tabrakan maut di Pondok Indah menewaskan empat orang dan menyebabkan dua orang terluka terjadi pada Selasa malam, 20 Januari 2015. Mula-mula, mobil berwarna putih tersebut diketahui menabrak sebuah mobil saat keluar dari underpass Gandaria City dan melarikan diri dengan kecepatan penuh. Hingga kemudian, mobil itu menabrak empat orang pengendara sepeda motor serta sebuah mobil Toyota Avanza B-1318-TFZ saat di depan kompleks Kostrad, Jakarta Selatan. (Baca: Keluarga Pelaku Tabrakan Maut Jarang Bergaul.)

Jusri menambahkan, saat terjadi tabrakan pertama mobil Christopher kemungkinan hanya dipacu dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Sebab, kata dia, Jalan Iskandar Muda termasuk jalur yang padat dengan kendaraan saat terjadinya kecelakaan. (Baca: Mengenal LSD, Terkait Tabrakan Maut Pondok Indah.)

Jusri tak heran bila Christopher memicu tabrakan beruntun karena pengaruh narkoba. Dia menyarankan masyarakat mengatur perencanaan perjalanan bila ingin berangkat pesta yang kemungkinan mengkonsumsi zat aditif seperti alkohol. Metode ini, kata Jusri, sudah diterapkan oleh tentara Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditugaskan di medan tempur. (Baca: Positif LSD, Christopher Disorientasi Ruang Waktu.)

Mereka, ujar dia, sudah merencanakan perjalanan sebelum berangkat berpesta. Satu orang biasanya dilarang mengkonsumsi alkohol atau zat aditif lainnya saat berpesta. Dia bertugas mengemudikan kendaraan saat pulang. "Bila memang semua anggota kelompok ingin berpesta, maka perilaku berkendara paling aman ialah naik transportasi publik seusai pesta," Jusri menjelaskan.

RAYMUNDUS RIKANG

Topik terhangat:

Budi Gunawan | Eksekusi Mati | Harga BBM Turun | AirAsia

Berita terpopuler lainnya:
Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri
Membandingkan Bob Sadino dengan Mario Teguh
KPK Jawab 'Serangan' Istana Soal Budi Gunawan
Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR

Berita terkait

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.

Baca Selengkapnya

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

6 Maret 2018

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

Kapolres Jakarta Selatan Komsaris Besar Mardiaz Kusin menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kasus kerusuhan di Kemang, diduga oleh geng motor.

Baca Selengkapnya

Operasi Keselamatan Jaya Digelar, Polisi Lalu Lintas Bidik Ini

1 Maret 2018

Operasi Keselamatan Jaya Digelar, Polisi Lalu Lintas Bidik Ini

Dalam operasi lalu lintas ini Polda Metro Jaya menyasar beberapa hal, termasuk para pengendara yang menggunakan ponsel saat masih menyetir.

Baca Selengkapnya