Beberapa anak bermain air saat banjir yang mengenangi jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, 26 Januari 2015. Banjir setinggi 50 cm tersebut akibat kiriman air dari Bogor dan saluran air tersumbat di pintu air rawa bunga Matraman yang menuju kali Manggarai . TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang menyambangi Ibu Kota sejak pukul 05.00 tadi membuat genangan besar di empat lokasi di Jakarta Barat. Kendaraan berjalan melambat membuat arus agak tersendat.
"Pengendara diimbau untuk hati-hati dan harus ekstra sabar," kata Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo, Selasa, 27 Januari 2015. (Baca: Cegah Banjir, Pemda Jakarta Siapkan 550 Pompa)
Di Kedoya Green Garden, arus lalu lintas yang biasanya pada pukul 06.00 berjalan lancar kini menjadi sedikit tersendat karena kendaraan harus menurunkan kecepatan. Jalan yang biasanya dapat dilalui dua mobil hanya dapat dilalui satu mobil. "Sebab, kendaraan pasti akan cenderung ke tengah jalan menghindari genangan yang dalam," kata Ipung.
Di depan Mal Central Park ada genangan 30 sentimeter di sisi kanan jalan. Dengan dibongkarnya off ramp sejauh 200 meter yang memotong jalur busway koridor 9 rute Pinang Ranti-Pluit, genangan di jalan arteri masuk ke jalan tol. Kendaraan dari arah tol tampak berjalan pelan merayap untuk menghindari genangan. (Baca: Musim Hujan, BPBD Jakarta Update TMA Tiap 30 Menit)
Genangan di Jelambar tampak merata. Jalan sudah tak terlihat karena penuh oleh air di sisi kanan maupun kiri jalan. Pengendara sepeda motor segan berjalan beriringan dengan mobil untuk menghindari gelombang air yang tinggi ketika dilintasi mobil. Kemacetan terjadi lantaran kendaraan berjalan pelan. Namun arus kembali lancar ketika sudah melalui genangan.
Genangan yang tinggi, sekitar sebetis, juga ditemui di depan Mal Citraland. Di daerah ini, pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati. Sebab, selain genangan air cukup tinggi, ada beberapa “bonus” lubang di jalan yang tak terlihat karena tertutup air. "Kendaraan jangan memaksakan diri untuk melaju kencang karena dapat meningkatkan potensi kecelakaan," kata Ipung.