Petugas kepolisian memperlihatkan barang bukti sepeda motor saat rilis pencurian sepeda motor dengan menggunakan kekerasan di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa 20 Januari 2015. Pencurian kendaraan bermotor disertai aksi kekerasan ini, sangat meresahkan karena pelaku tidak segan-segan untuk melukai korban. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Bekasi - Selama Januari 2015, Kepolisian Resor Kota dan Kabupaten Bekasi menembak mati lima pelaku pencurian sepeda motor. Polisi terpaksa melakukan itu karena pencuri di wilayah itu kian sadis dan berani. ”Bahkan sempat baku tembak dengan petugas,” kata juru bicara Kepolisian Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo kepada Tempo, Kamis, 29 Januari 2015.
Siswo menegaskan, tindakan itu untuk memberikan efek jera kepada pelaku lain agar tidak berbuat kejahatan apalagi melawan petugas saat ditangkap. Selama Januari 2015, Siswo mengatakan, tercatat dua orang menjadi korban keganasan para pencuri sepeda motor. Pelaku tak segan melukai korban dengan senjata api rakitan yang dibawanya. Polisi juga terus menyelidiki asal senjata yang dipakai pelaku. ”Sebulan ini, lima senjata api milik pelaku pencuri sepeda motor yang dipakai saat beraksi sudah kami sita,” kata dia. (Baca juga: Dibekuk, PencuriMotor Modus Karcis Parkir Palsu)
Berdasarkan catatan Kepolisian, menurut dia, kuantitas kasus pencurian sepeda motor menurun. Namun, kualitas kasus tersebut meningkat. Menurut dia, pelaku tidak segan menembak jika dipergoki korban. ”Tembakan juga langsung mengarah ke korban,” kata Siswo. Tujuannya, agar masyarakat takut, sehingga tidak ada pengejaran. (Baca: Polisi Tembak Maling Motor Bersenjata Api)
Sejauh ini, kata Siswo, polisi sulit mengungkap asal senjata yang digunakan. Sebab, pelaku sendiri bungkam saat diinterogasi. ”Sampai mati pun, mereka tidak akan mengaku,” kata dia. Sepertinya, menurut Siswo, sudah menjadi komitmen para pelaku yang disebut-sebut geng asal Lampung tersebut. (Baca: Waspada Modus Baru Curanmor: Cairan Setan!)