Kantor Jonan Hadang Izin Bus, Ahok: Perlu Berantem

Reporter

Selasa, 3 Februari 2015 06:08 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Ahok (kiri), bersama ketua Yayasan Tahir Foundation, Dato Sri Dr Tahir, menaiki bus tingkat baru di silang Monas, Jakarta, 10 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencurigai ada permainan dalam uji tipe kendaraan bermotor di Kementerian Perhubungan. Akibat dugaan permainan itu, lima unit bus tingkat hibah yang diterima pemerintah DKI dari Tahir Foundation tak bisa beroperasi karena bobotnya kurang dari ketentuan.

Basuki siap berdebat untuk membicarakan masalah ini. “Kalau perlu berantem dulu supaya bisa diterima,” kata Basuki. “Gue, kan, emang dilahirkan buat ribut.”

Dalam Pasal 5 ayat 3 huruf g Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, disebutkan berat bus tingkat yang diizinkan beroperasi adalah 21-24 ribu kilogram. Sedangkan bobot bus tingkat hibah hanya 18 ribu kilogram. “Saya curiga ada permainan mafia supaya kami impor,” kata Basuki di Balai Kota kemarin.

Menurut Basuki, skenario tak lulus uji bus tingkat hibah ini secara otomatis memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli bus dengan cara mengimpor ketimbang mengandalkan produk buatan dalam negeri. Basuki menjelaskan bus tingkat hibah tersebut menggunakan sasis atau rangka utama yang diproduksi oleh Mercedes Benz. Adapun proses perakitan dilakukan oleh PT Karoseri Nusantara Gemilang di Kudus, Jawa Tengah. Perakitan bus tingkat dilakukan di Indonesia untuk mempercepat proses pembelian dan mendukung produk dalam negeri.

“Saya akan dicaci maki masyarakat karena tak bisa menambah bus,” kata Basuki. “Tapi, di lain pihak, mau beli bus lokal malah dipersulit.”

Kementerian Perhubungan membantah tudingan ada mafia dalam uji tipe kendaraan bermotor. “Tidak ada yang begitu (mafia). Kalau memang layak tak akan dipersulit,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata.

Barata menjelaskan, dengan bobot yang hanya 18 ribu kilogram, bus tingkat hibah tersebut dianggap memakai rangka utama yang bukan untuk bus tingkat, melainkan bus maxi—bus yang ukuran sasisnya terletak di antara bus tunggal dan bus tingkat. Aturan tentang massa bus tingkat, Barata melanjutkan, dipakai sebagai acuan kelaikan jalan, terutama untuk mempertimbangkan keselamatan.

Dia mengusulkan agar pihak Mercedes Benz, karoseri, Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Provinsi DKI duduk bersama untuk mencari jalan keluar. Mercedez diharapkan menjelaskan ihwal kendaraan buatannya itu. “Seharusnya, sebelum produk dibuat, harus dapat izin dari kementerian,” kata Barata.

LINDA HAIRANI | NINIS C.H. | PRAGA UTAMA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

2 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

2 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

2 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

3 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

3 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

5 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

5 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

6 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya