Kasus TNI Keroyok Polisi Berakhir Damai, tapi...  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 10 Februari 2015 04:27 WIB

Apel ini sangat penting, selain meningkatkan kesiagaan juga untuk memupuk rasa kebersamaan antar prajurit. Ratusan Prajurit TNI, Polri dan Satpol PP mengikuti apel bersama di Lapangan Mako Marinir Cilandak, Jakarta, Senin 19 Januari 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh anggota TNI Angkatan Laut terhadap dua anggotanya, sudah berakhir damai.

"Jadi, waktu saya jemput anggota saya di Mako POM TNI, saya langsung konsolidasi dengan pihak POM TNI. Kami sepakat masalah ini sudah selesai dan menjaga agar tidak berkembang," kata Heru kepada Tempo, Senin, 9 Februari 2015.

Dua anggota polisi yang dikeroyok di Bengkel Cafe, SCBD, pada Sabtu dinihari, 7 Februari 2015, itu adalah Komisaris Teuku Arsya Khadafi dan Komisaris Budi Hermanto. Arsya mengalami luka cukup parah dan dirawat di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Pusat. Sedangkan, Budi mengalami luka lebam dan memar di wajah.

Meski sudah berdamai, Heru melanjutkan, Arsya telah melaporkan tindakan pengeroyokan dan perampasan itu ke polisi. "Arsya sudah buat laporannya, jadi kami menunggu hasil visum," ujarnya. Menurut Heru, nantinya jika hasil visum dan penyelidikan menunjukkan adanya tindakan pengeroyokan yang diduga dilakukan anggota TNI, akan diserahkan ke POM TNI AL.

"Kalau benar ada tindak pengeroyokan yang dilakukan anggota TNI, ya kami serahkan buktinya ke POM TNI. Karena yang berhak proses hukum anggota TNI adalah POM TNI," ujar Heru.

Komisaris Budi, yang juga menjadi korban tindakan puluhan anggota TNI itu menceritakan kejadian itu terjadi saat dirinya bersama Arsya dan tim khusus sedang melakukan kegiatan. Tiba-tiba masuk beberapa orang dari POM TNI AL. Saat itu Budi bertanya, "Bapak-bapak dari mana dan ada keperluan apa? Kalau razia atau operasi garnisun tolong kami perlihatkan sprint (surat perintah) tugasnya dan kami akan memperlihatkan identitas kami juga."

Namun, anggota POM TNI AL itu tidak terima dengan ucapan Budi. Lalu, datang Mayor Tugi dari POM AL. Budi melakukan pembicaraan dengan Tugi dan masalah dianggap selesai.

Namun, selang beberapa menit datang seseorang yang kemudian diketahui bernama Kolonel Nazali. Kedatangan Nazali memicu suasana brutal anggota POM TNI. Mereka menuduh Budi membuang narkoba ke toilet dan melakukan perampasan hingga pemukulan terhadap Arsya. Barang yang dirampas berupa tas, dua senjata api, dan cincin.

Budi pun mencoba memisahkan korban dengan anggota TNI yang melakukan pemukulan, tapi mereka malah memborgol dan membawa Arsya keliling ke X2, Kemang, lalu ke Mako POM TNI AL. Hingga akhirnya Heru datang dan melakukan perbincangan dan melepaskan korban.

AFRILIA SURYANIS


Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

11 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

13 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

13 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

13 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

13 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

13 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya