Pemain Persija melakukan pemanasan saat berlatih di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumbar, 16 Januari 2015. ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan mengambil alih saham PT Persija Jaya Jakarta, pemilik klub Persija Jakarta. Kepastian itu didapat setelah Pemprov DKI melakukan pertemuan dengan manajemen yang dipimpin Direktur Persija Ferry Paulus di Balai Kota, Rabu, 11 Februari 2015.
"Kita sudah setuju. Ini lagi bicara teknisnya," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Untuk tahap pertama, ujar dia, DKI bakal membeli saham sebesar 20 persen, sementara 60 persen masih milik manajemen dan sisanya punya pemilik lama.
Menurut dia, bisa saja kepemilikan saham Persija oleh DKI lebih besar ke depannya. "Pemerintah bisa 60 persen nantinya," ujarnya. Ihwal berapa besaran dana yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI, Saefullah bakal melakukan audit dahulu. Audit diserahkan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Menurut dia, DKI bakal mengambil alih saham Persija melalui PT Jakarta Propertindo, dadan usaha milik daerah.
Saefullah juga berjanji bakal membenahi Persija, baik sarana maupun prasarana. Termasuk bakal mengeluarkan kebijakan baru, yakni mengedepankan pembinaan pemain muda. "Kami ingin pemain muda, bukan hanya yang profesional saja," ujat mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu.
Dia menargetkan beberapa hal jika Pemprov telah membeli saham Persija. Dia juga menargetkan proses pembelian selesai dalam waktu dekat. Memang, tutur dia, persoalan pembelian saham Persija cukup pelik karena ada persoalan lain, seperti manajemen pengelolaan keuangan. "Sebelum 21 Februari, sudah ada perkembangannya," katanya.