Banjir Jakarta, Aktivis Desakkan Perbaikan Ekosistem

Reporter

Kamis, 12 Februari 2015 14:25 WIB

Sejumlah anak bermain air banjir di kolong jalan menuju apartemen di Kemayoran, Jakarta, 11 Februari 2015. Banjir yang menutupi kolong jalan akibat hujan dan luapan kali dimanfaatkan oleh sejumlah anak untuk bermain. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan menilai tidak seimbangnya ekosistem di Jakarta dan daerah sekitarnya menyulut terjadinya banjir. "Sebelumnya, Ibu Kota banjir 5 tahun sekali. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banjir selalu datang setiap tahun," ujar Direktur Program Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) Teguh Triono dalam siaran pers, Kamis, 12 Februari 2015.

Menurut dia, keanekaragaman hayati, dalam hal ini ekosistem, memiliki peran penting dalam menunjang keberadaan sebuah kota. Ekosistem menjamin ketersediaan pangan, regulasi air dan oksigen, perlindungan terhadap bencana alam, juga memberi fungsi rekreasi. "Perkembangan kota yang tidak tertata akan merusak komponen tersebut, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif," kata Teguh.

Penilaiannya mengacu pada minimnya ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta. Mengutip Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Teguh menyebutkan setiap kota harus menyediakan 30 persen dari total luas kota untuk ruang terbuka hijau. Keberadaan lahan terbuka dengan pohon diyakini manjur mencegah banjir.

Kajian dari Education in Nature menunjukkan rata-rata satu pohon dapat menyerap dan menyimpan 4.000 liter air setiap tahun. Bahkan pohon dengan tinggi 30 meter dan jumlah daun sekitar 200 ribu helai mampu menyerap hingga 44 ribu liter air per tahun. "Tapi saat ini luasan RTH di Jakarta hanya sekitar 10 persen, sehingga daya serap dan daya tampung air ekosistem di perkotaan tidak memadai."

Teguh meminta pemerintah tidak hanya berfokus pada infrastruktur dalam upaya penanganan banjir, seperti membangun sodetan Kali Ciliwung. "Harus dibarengi dengan perbaikan ekosistem di Jakarta dan daerah-daerah penunjang di sekitarnya," ujarnya. Perbaikan daerah aliran sungai, menambah ruang terbuka hijau, serta koordinasi dengan pemerintah Kota Depok dan Bogor untuk memperbaiki kawasan hulu sungai harus juga menjadi prioritas.

Teguh mengatakan pemerintah DKI Jakarta bisa mencontoh Kabupaten Bojonegoro yang memiliki program paving block. Bekerja sama dengan seluruh warganya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengganti aspal jalan yang sering rusak karena banjir dengan paving block. Hasilnya, air bisa lebih terserap dan jalan relatif tidak mudah rusak. Inspirasi lain datang dari Pemerintah Kota Surabaya, yang memanfaatkan sungai sebagai bagian taman kota. Pemerintah Surabaya memagari pinggir sungai sehingga tidak ada ruang bagi warga yang hendak membuang sampah ke sungai.

Basuki Rahmad, petugas Ekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Yayasan Kehati, mengatakan konservasi bambu di sepanjang daerah aliran Sungai Ciliwung bisa menjadi alternatif cara mencegah banjir dalam jangka panjang. "Jika pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan larangan penggunaan styrofoam di restoran dan menggantinya dengan boks makanan dari bambu, warga sekitar Ciliwung akan bergairah menanam bambu. Sementara masyarakat mendapat penghasilan tambahan, daerah aliran sungai terlindungi," ujarnya.



REZA MAULANA


Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

23 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

31 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

33 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

43 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

53 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

56 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

56 hari lalu

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

57 hari lalu

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya