WN Suriah Selundupkan WNI ke Timur Tengah, Ini Modusnya  

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 14:42 WIB

Kampanye anti perdagangan manusia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Tangerang - Jamal Al Khadafi, 40 tahun, dan Laila Yunita, 40 tahun, pasangan suami-istri yang ditangkap karena menyelundupkan tiga wanita Indonesia ke luar negeri, melakukan banyak cara untuk menjebak para korban mereka.

"Mengimingi-imingi korban pekerjaan dengan gaji yang besar sampai pemberian uang tunai di muka," kata Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Sutrisno, Selasa, 17 Februari 2015.

Sutrisno menjelaskan, Jamal sebagai pemilik usaha ini berperan besar dalam proses perekrutan korban. Warga negara Suriah yang masuk ke Indonesia lantaran mencari suaka pada 2010 ini, kata Sutrisno, terjun langsung ke kampung-kampung atau pelosok daerah. Daerah yang kerap ia datangi adalah Sukabumi, Cianjur, dan Bandung.

"Dia tak segan-segan memberi uang tunai Rp 5-10 juta kepada orang yang mau direkrut," katanya.

Uang itu, kata Sutrisno, bisa jadi merupakan persekot pembayaran upah korban yang akan dikirim ke luar negeri sebagai tenaga kerja ilegal. Setelah direkrut, para korban diinapkan di tempat penampungan di Jakarta sambil menunggu pembuatan paspor.

Tapi, uniknya, meski memegang paspor asli para korban, penyelundup ini menggunakan paspor orang lain untuk menerbangkan mereka ke luar negeri. Laila Yunita bertugas menemani para korban ini hingga menginap di luar negeri. Selanjutnya, Laila Yunita kembali ke Indonesia untuk mengambil visa para korban dari Kedutaan Uni Emirat Arab.

"Karena kalau berangkat menggunakan visa Timur Tengah, mereka akan mendapatkan kesulitan di bandara," kata Kepala Seksi Pengawasan Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Ahmad Husny.

Sebab, kata Husny, warga negara Indonesia yang hendak pergi ke Timur Tengah pasti dicurigai. "Kalau untuk bekerja sebagai TKI, kuotanya kan sudah ditutup," katanya.

Upaya Laila membawa tiga wanita asal Cianjur, Sukabumi, dan Bandung Selatan pada 25 Januari 2015 lalu digagalkan petugas. Petugas Imigrasi mendapati tiga wanita itu menggunakan paspor orang lain. "Paspor asli mereka justru berada di dalam tas Laila," kata Husny.

JONIANSYAH

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

78 Autogate di Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan, Kini Layanan Pemeriksaan Imigrasi Hanya 15-25 Detik

3 Januari 2024

78 Autogate di Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan, Kini Layanan Pemeriksaan Imigrasi Hanya 15-25 Detik

Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM meresmikan 78 autogate baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Luncurkan Visa Pendidikan untuk Mahasiswa Asing, Apa Itu?

13 Oktober 2023

Ditjen Imigrasi Luncurkan Visa Pendidikan untuk Mahasiswa Asing, Apa Itu?

Direktorat Jenderal Imigrasi meluncurkan visa pendidikan untuk memberikan kemudahan warga negara asing yang ingin menempuh pendidikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya