Begini Cara Jamal-Laila Menjebak dan Berdagang Manusia

Reporter

Kamis, 19 Februari 2015 07:27 WIB

Ilustrasi human trafficking. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta -Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan manusia yang dilakukan sepasang suami-istri, Jamal Al Khadafi, 40 tahun, dan Laila Yunita, 40 tahun. Keduanya ditahan untuk menjalani pemeriksaan. Tiga korban yang berhasil diselamatkan dikembalikan ke daerah asal.


Kepala Seksi Pengawasan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Ahmad Husny, mengatakan praktek busuk yang dilakukan pasangan itu terungkap pada 25 Januari lalu. Saat itu, Laila hendak terbang ke Malaysia untuk mengantar tiga korbannya. “Petugas kami curiga karena foto dalam paspor tidak sama dengan pemiliknya,” kata dia kemarin.


Kecurigaan petugas bertambah setelah menemukan sejumlah paspor lain di dalam tas Laila. “Uniknya, paspor asli korban justru disimpan dalam tas Laila," kata Husny. Saat diperiksa, Laila mengatakan bahwa yang mengurus dan mengatur keberangkatan para korban adalah suaminya, Jamal Al Khadafi. Dia hanya diberi tugas mengantar korban sampai ke tempat penampungan di Kuala Lumpur, Malaysia. Selanjutnya, korban akan dikirim ke Timur Tengah. Berdasarkan keterangan Laila itulah, petugas imigrasi kemudian menangkap Jamal di kontrakannya di kawasan Karet Pedurenan, Jakarta Selatan.


Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta, Sutrisno, mengatakan Jamal adalah warga negara Suriah yang masuk ke Indonesia pada 2010 untuk mencari suaka. Dia kemudian menikahi Laila secara siri dan mendirikan perusahaan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. “Jamal mencari sendiri calon korban ke kampung-kampung,” kata dia. Daerah yang sering dia datangi, antara lain, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung.


Untuk menjebak korban, Jamal tak segan-segan memberikan uang tunai Rp 5-10 juta sebagai tanda jadi. Uang itu diberikan semata-mata untuk mengikat korban agar bersedia dikirim ke luar negeri.


Advertising
Advertising

Sutrisno menduga bisnis yang digeluti Jamal itu melibatkan sindikat internasional. Alasannya, petugas menemukan sejumlah bukti transaksi ke rekening Jamal yang antara lain dikirim dari Prancis, Swedia, dan Belanda. “Nilai transfer mencapai ribuan dolar AS," kata dia.


Kepala Seksi Penindakan Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Arief Riyanto, mengatakan Jamal selalu memberi keterangan yang berbeda saat diperiksa. Namun lelaki itu sempat mengakui mendapat kiriman dari lima pemodal yang sebagian besar adalah warga negara asing.


Saat ditemui di Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta kemarin, Laila mengaku tidak memahami bisnis yang dijalani suaminya itu. Semua yang dia lakukan hanya menjalankan perintah dari Jamal. “Saya dijebak,” kata perempuan itu sambil terisak-isak.


Laila tidak berani banyak berbicara setelah dibentak oleh Jamal yang duduk di sampingnya. “Stop talking (berhenti bicara)," kata Jamal dengan mata melotot setiap Laila menjawab pertanyaan dari Tempo. Wanita ini hanya menunduk sambil menutupi wajah dan kepalanya dengan selendang.


JONIANSYAH


Berita terkait

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

24 Juli 2023

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya