Soal Begal Motor, Nur Mahmudi Klaim Depok Aman
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 21 Februari 2015 07:09 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Lama tak terdengar, Wali Kota Depok Nur Mahmudi akhirnya buka suara soal kasus pembegalan sepeda motor yang belakangan sering terjadi di wilayahnya. Nur Mahmudi mengatakan beberapa aksi begal di Depok dilakukan anak muda. Nur Mahmudi pun mengaku akan mengaktifkan program ketahanan keluarga dan pembinaan remaja. Selain itu, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan aparat keamanan dan warga.
"Kami kompak melakukan proses-proses pencegahan," kata Nur Mahmudi di kompleks Istana Bogor, Jumat, 20 Februari 2015. "Selain upaya pencegahan itu, kami meningkatkan jumlah penerangan jalan umum."
Nur Mahmudi pun mengklaim daerahnya relatif aman ketimbang wilayah sekitarnya. "Saya enggak mau bangga-banggain, tapi tingkat kejahatan di Depok sebenarnya paling rendah di Jadebotabek," kata Nur Mahmudi. Kekerasan dan pembunuhan, kata dia, paling rendah terjadi di Depok. "Meskipun demikian, satu orang saja yang menjadi korban tetap kami anggap serius."
Sebelumnya, pembegalan di Kota Depok ramai dibicarakan warga. Sepinya jalan-jalan Kota Depok selepas pukul 00.00 menjadi celah tindak kejahatan terjadi.
"Nur Mahmudi (Wali Kota Depok) melarang tempat makan atau minimarket buka 24 jam. Menurut saya, itu malah bikin tambah sepi jalanan," kata Wanodya Bangun Pertiwi, 26 tahun, warga Pondok Cina, Depok, ketika ditemui di Jalan Margonda, Rabu, 11 Februari 2015.
Ia mengatakan, jika saja Jalan Margonda dibiarkan ramai dengan adanya aktivitas pertokoan yang tetap buka 24 jam penuh, mungkin tindak kejahatan tidak sampai terjadi di jalan utama Kota Depok itu.
"Menurut saya, kalau Margonda ramai 24 jam, malah enggak ada spot-spot sepi," katanya. Ramainya jalan dan penerangan oleh aktivitas warga ia yakini tidak memberikan celah bagi pelaku kejahatan untuk merampok di jalan tersebut.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | MAYA NAWANGWULAN