TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir pekan lalu, Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap 567 pelaku kejahatan. Sebanyak 80 orang di antaranya langsung ditahan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan mereka terjaring operasi Cipta Kondisi yang digelar pada Sabtu dan Ahad lalu. "Itu dilaksanakan di semua wilayah hukum Polda Metro," katanya, Senin, 23 Februari 2015.
Sebanyak 80 orang yang ditahan, Martinus mengatakan, terlibat dalam berbagai kejahatan, seperti narkoba dan pencurian. "Kami temukan barang bukti berupa paket sabu, paket ganja, sampai pil leksotan," katanya. Mereka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Adapun 487 orang sisanya akan menjalani pembinaan. Rata-rata mereka diciduk karena mabuk, menjadi "pak ogah", dan melanggar lalu lintas.
Pelaku paling banyak ditangkap di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Utara. Di sana 368 orang dicokok, tapi hanya 55 yang ditahan. Operasi ini akan terus dilakukan untuk memberikan keamanan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Martinus mengatakan, tindak kejahatan konvensional, seperti pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaraan bermotor, biasa dilakukan oleh pelaku dari luar Jakarta. "Umumnya pelaku pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaraan bermotor berdomisili di luar Jakarta," kata Martinus kepada Tempo, Ahad, 22 Februari 2015.
Namun, Martinus tak menyebutkan secara pasti asal pelaku tersebut. Menurut Martinus, polisi tidak melihat latar belakang dan asal pelaku kejahatan. Polisi memetakan domisili para pelaku karena mereka ditangkap dalam kelompok yang dibentuk berdasarkan kedaerahan. "Mereka juga ada yang memiliki hubungan persaudaraan," ujarnya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
7 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
15 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan
7 Juli 2023
DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.
Baca Selengkapnya