Ahok Ingin Anggota DPRD Jakarta Minta Maaf ke Rakyat

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 2 Maret 2015 21:44 WIB

Aksi warga saat memberi dukungan kepada Ahok, terlihat para warga membawa spanduk bertuliskan "Ahok berani melawan begal APBD". Jakarta, Bundaran HI, 1 Maret 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilakan tim hak angket DPRD DKI melaporkan dia ke Bareskrim ihwal laporan draf APBD 2015 yang diduga palsu. "Kami akan melihat Bareskrim-nya nanti seperti apa," ujar Ahok saat ditemui di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin malam, 2 Maret 2015.

Ahok tak mempermasalahkan tuduhan yang dilempar tim hak angket yang menyebut dia terlibat dalam penyogokan Rp 12,7 triliun ke DPRD DKI Jakarta.

"Dulu menuduh Sekda (Sekretaris Daerah Saefullah), sekarang menuduh saya yang sogok-sogok. Kok, sekarang jadi gue?" ujar Ahok kesal. Ahok melanjutkan, aneh kalau dia yang menyogok anggota DPRD untuk pengadaan UPS, yang ia laporkan sebagai salah satu pengadaan barang hasil penggelembungan dana APBD 2015 yang belum diketuk hingga saat ini. "Nyogok, ya, kasih Lamborghini, dong," ujarnya.

Ahok menyesalkan jurus semacam ini. Karena, menurut dia, masyarakat mendapat tontonan tak elok tentang pihak yang mengaku mewakili rakyat. "Minta maaf saja sama masyarakat Jakarta karena sudah kasih tontonan kayak gitu," kata Ahok.

Ketua tim hak angket DPRD DKI, Muhammad Ongen Sangaji, mengatakan besok akan menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menanyakan keaslian APBD yang dikirim Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selain itu, menurut Ongen, timnya akan melapor kepada Kabareskrim tentang pemalsuan dokumen dan dugaan adanya penyuapan Rp 12,7 triliun ke anggota DPRD DKI Jakarta.

Konflik antara Gubernur DKI Jakarta dan DPRD DKI memuncak pada akhir pekan lalu. Ahok menyerang balik Dewan dengan membeberkan anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun yang disisipkan dalam APBD 2015 melalui usulan 48 ribu kegiatan. Upaya penyusupan anggaran ini tetap dilakukan kendati DKI telah menerapkan sistem elektronik (e-budgeting).

Hal tersebut semakin mendorong Ahok untuk segera menerapkan sistem e-budgeting. Saat ditemui di kantornya, Ahok mengatakan, tanpa e-budgeting DPRD selalu bisa mengelak. "Mereka merasa SKPD yang main. Makanya saya tungguin. Begitu e-budgeting 2015 mereka pikir akan bisa seperti itu, Ini namanya jebakan Batman versi Ahok," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

3 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

6 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

9 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

37 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya