Ahok Vs DPRD, Apa Jalan Keluar Terbaik?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 4 Maret 2015 00:10 WIB

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi (dua kanan), mengetok palu usai rapat paripurna hak angket di DPRD DKI Jakata, 26 Februari 2015. Menurut Ketua panitia hak angket, Jhonny Simanjuntak, sebanyak 106 anggota Dewan sudah menandatangani surat usulan penggunaan hak angket. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta tak lagi melanjutkan konflik di antara mereka.

Manajer Investigasi dan Advokasi Seknas Fitra Apung Widadi menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Dewan rujuk, serta segera mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2015. "Lebih baik islah," katanya saat jumpa pers di kantornya, Selasa, 3 Maret 2015.

Apung beralasan kisruh di antara keduanya membuat rancangan APBD tak kunjung disahkan. Ini membuat rakyat dirugikan karena pelayanan publik terancam lumpuh.

"Hak rakyat dalam APBD terkait anggaran kesehatan dan pendidikan terancam terlambat," ujarnya. Padahal, kata dia, pendapatan daerah Jakarta paling banyak disumbang oleh pajak rakyat.

Apung melanjutkan, proyek nasional di Jakarta seperti mass rapid transit juga terancam mangkrak. Penyerapan APBD DKI juga akan semakin rendah dibanding tahun anggaran 2014 yang hanya 80 persen. "Jika sampai Maret saja belum disahkan, bagaimana dengan penyerapannya," katanya.

Kisruh antara Ahok dan Dewan ini didasarkan pada dugaan adanya dana 'siluman' dalam RAPBD 2015. Ahok menuding Dewan memotong sejumlah anggaran dari program unggulan Pemerintah DKI sebesar 10-15 persen untuk dialihkan ke yang lainnya, seperti pembelian UPS.

Total nilai dana siluman pada RAPBD dari draf DPRD DKI disebut mencapai Rp 12,1 triliun. Ahok melaporkan dugaan ini dan temuannya pada APBD tahun sebelumnya ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ahok juga tak mengajukan draf itu ke Kementerian Dalam Negeri. Ahok mengirimkan draf rancangan APBD versi e-budgeting ke Kementerian.

Dewan menilai format itu menyalahi prosedur karena berbeda dengan yang disahkan dalam rapat paripurna Dewan pada 27 Januari 2015. Ujungnya, Dewan menggunakan hak angket untuk menyelidiki perbedaan ini.

Apung mengatakan semestinya laporan Ahok ke KPK, dan hak angket yang diusung DPRD tak mengganggu pembahasan RAPBD. Menurut dia, RAPBD tetap dapat disahkan oleh keduanya.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya