TEMPO.CO, Jakarta - Membegal sepeda motor, berbeda dengan merampok rumah atau toko yang butuh perencanaan matang dan membutuhkan banyak orang. Membegal sepeda motor hanya perlu nyali dan mengenal lokasi operasi.
“Asal motor itu diparkir sembarangan dan tidak dijaga, kami sikat,” kata Ismail alias Minak Radin, 43 tahun, mantan jawara begal dari Melinting, Lampung Timur, kepada Tempo dua pekan lalu. Minak Radin terakhir membegal dan menjadi buron di mana-mana pada 2008.
Seorang begal kelas kakap lainnya menceritakan, ia justru senang beroperasi siang hari di daerah keramaian dan di tengah kota. Ia tak takut tertangkap. “Orang–orang kota yang berada di keramaian pasti cuek kalau ada yang menjadi korban,” kata begal yang mengaku terakhir kali beraksi setahun lalu itu.
Untuk di daerah sepi, ia memilih kos–kosan dan kontrakan. Khususnya kos dan kontrakan yang membolehkan tamu lelaki atau wanita berkunjung. Ia dan teman-temannya menyimpulkan jika ada sepeda motor di parkiran, mereka sedang berpacaran. “Mereka terlalu asyik berduaan dan tak sadar sepeda motornya kami ambil,” kata pria berusia 27 tahun itu sambil terkekeh.
Setiap beroperasi, terdiri atas empat hingga enam orang. Jarang sekali berdua, dan jumlahnya tak pernah ganjil. Sebab ada peran pengambil sepeda motor yang disebut pemetik, pengendara sepeda motor yang disebut pilot, dan satu sepeda motor lagi yang mengawasi daerah sekitar yang disebut satelit.
Mereka hanya akan berkendara sepeda motor berbarengan bila membegal di jalan raya. Operasi semacam ini kerap dilakukan tengah malam hingga dinihari di jalanan yang sepi. Korban yang mereka pilih, biasanya hanya sendirian. “Sepeda motor yang kami pilih itu sepeda motor yang populer di pasaran jenis matic dan bebek. Makin terbaru makin menjadi sasaran favorit,” katanya.
Namun mereka harus mengenal baik lokasi operasi. Mereka tidak akan mau beraksi di dekat kantor dan rute patroli polisi. Jalan–jalan utama dan tikus di daerah itu harus mereka hafal juga. “Rutenya kalau kabur lewat mana itu harus diketahui para begal,” kata Minak Radin.
TIM INVESTIGASI TEMPO
Berita terkait
Viral Anggota Paspampres Gagalkan Begal Motor di Bekasi Hingga Tertabrak dan Cedera
27 Februari 2024
Berdasarkan video yang beredar, anggota Detasemen 3 Grup A Paspampres itu tampak terpental saat tertabrak motor yang dikendarai begal motor itu.
Baca SelengkapnyaPemuda Depok Luka Serius Akibat Dibegal di Kebayunan Tapos
10 Januari 2024
Untuk mencegah begal motor di jalan yang gelap gulita itu, Polsek Cimanggis telah berkoordinasi dengan Camat Tapos Depok untuk menambah penerangan.
Baca SelengkapnyaSatu Begal Bercelurit di Bekasi Ditangkap, Uang Jual Motor Buat Jajan
18 November 2023
Sekitar satu bulan pengejaran, polisi menangkap satu begal motor yang mengaku sudah 4 kali melakukan perampasan motor di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKronologi Mahasiswa Gilang Lawan 5 Begal di Bekasi, Rebut Dua Celurit
16 November 2023
Polisi masih memburu tiga begal lain berinisial G, S, dan B serta mencari sepeda motor korban yang dibawa kabur begal motor itu.
Baca SelengkapnyaModus Baru Perampasan Motor, Pelaku Pura-pura Jadi Leasing Tarik Motor Cicilan Bermasalah
25 September 2023
Perampasan motor dengan modus penarikan dari leasing karena cicilan bermasalah terjadi di Jalan Juanda, Depok, pada 23 September 2023.
Baca Selengkapnya6 Fakta Aksi Pelajar SMK Begal Motor di Jakarta Barat, 4 Pelaku Positif Narkoba
23 September 2023
Polsek Tambora menangkap sejumlah pelajar SMK di Jakarta Barat yang melakukan begal motor terhadap seorang pelajar SMK lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Bekasi Tangkap Anggota Komplotan Begal Motor Bercelurit
10 Agustus 2023
Korban komplotan begal motor ini hanya bisa pasrah setelah minta ampun agar tidak dilukai. Pelaku mengaku bermotif ekonomi
Baca SelengkapnyaBagaimana Urutan Aparat Boleh Tembak Mati Terduga Begal?
19 Juli 2023
Karena aksi begal yang brutal, aparat kepolisian seringkali terpaksa melakukan tembak mati pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal: Mengingatkan Peristiwa Petrus?
18 Juli 2023
Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi tembak mati begal bisa mengingatkan tentang peristiwa Petrus di era Orba.
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Tiga Begal Sadis di Bekasi, Melawan Saat Ditangkap
18 Juli 2023
Jika gagal begal orang, mereka bakal merampok rumah warga dan tak segan melukai korban dengan senjata tajam.
Baca Selengkapnya