Tanah di Jakarta Utara Turun 10 Sentimeter Setiap Tahun
Editor
Rini Kustiani
Rabu, 11 Maret 2015 22:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan DKI Jakarta, Sarwo Handayani, mengatakan letak geografis wilayah Jakarta menjadi salah satu penyebab banjir. Apalagi, ada penurunan tanah di Jakarta Utara setiap tahunnya.
Menurut Handayani, selama 10 tahun terakhir, penurunan tanah itu hampir mencapai 1 meter. "Setiap tahun tanah di Jakarta Utara turun sekitar 6-10 sentimeter," kata dia dalam sebuah diskusi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2015.
Penyebab turunnya tanah itu, ucap dia, adalah banyaknya penggunaan air tanah di utara Jakarta. Apalagi, pembangunan marak terjadi dan ada beberapa industri di sana.
Untuk itu, pada 2030, pemerintah Jakarta menargetkan pembangunan pipa air minum dan konsumsi selesai agar tidak ada lagi bangunan yang menggunakan air tanah. "Industri yang menyerap banyak tenaga kerja, ditargetkan pindah dari Jakarta dan diganti dengan padat modal dengan sedikit orang," kata dia. "Jakarta tetap memperhatikan UMKM."
Selain itu, untuk menghadang banjir di Jakarta, pemerintah masih membahas pembangunan tanggul di pantai, lepas pantai barat, dan lepas pantai timur dengan pemerintah Korea dan Belanda. Tanggul bernama Giant Sea Wall itu, kata dia, bisa menyelamatkan Jakarta dari banjir selama 10 tahun. Tanggul itu selesai dibangun pada 2030.
Handayani mengatakan pembangunan tanggul itu hampir selesai perizinannya. "Masih dibicarakan," kata dia tanpa menjelaskan lebih rinci. Untuk mendapatkan uang megaproyek pembangunan tanggul pantai raksasa berdana Rp 500 triliun itu, kata dia, sudah didapat pengembangnya.
Langkah awal, ucap Handayani, pemerintah meminta pengembang membuat 17 pulau buatan. Pulau itu akan dibuat properti dan siapa pun bisa membelinya.
HUSSEIN ABRI YUSUF