Anggaran Dihapus, Guru SMA Husni Thamrin Hengkang  

Reporter

Selasa, 17 Maret 2015 08:26 WIB

Ilustrasi biaya pendidikan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa guru Sekolah Menengah Atas Negeri Muhammad Husni Thamrin mengundurkan diri lantaran tak digaji sejak Januari 2015. Mereka tak tahan menunggu kucuran dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang belum jelas kepastiannya. "Apalagi sekarang anggarannya dihapus. Murid dan guru mau dikemanakan?" kata salah satu wali murid, Mimi Waluyo, saat dihubungi Tempo, Senin, 16 Maret 2015.

Anggaran SMAN Husni Thamrin merupakan salah satu yang dihapus Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, yakni biaya operasional Rp 11,9 miliar. Tjahjo menjelaskan alasan pencoretan biaya tersebut dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta lantaran kegiatan tersebut tak punya indikator yang jelas berkaitan dengan pelayanan publik.

Mimi mengatakan saat ini ada empat guru konsultan yang masih bertahan. Mereka bertahan dengan alasan kasihan kepada siswa yang sedang mengikuti olimpiade dan menjelang ujian sekolah serta nasional. Guru itu berasal dari beberapa perguruan tinggi ternama yang dihadirkan di luar guru reguler. "Kalau tidak ada mereka, sekolah cukup kesulitan menghadapi olimpiade dan sebagainya," ujarnya.

Rencananya, kata Mimi, para wali murid akan mendatangi Dinas Pendidikan Jakarta Timur dan DKI Jakarta untuk berkoordinasi mengenai nasib anak mereka. Setelah itu mereka akan menyambangi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Menteri Tjahjo.

Mimi menjelaskan SMA Husni Thamrin merupakan sekolah khusus yang diperuntukkan bagi siswa berprestasi di olimpiade lokal, nasional, maupun internasional. Sekolah ini dibentuk sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Setiap angkatan terdiri atas 80 siswa yang wajib menginap di asrama. "Mendagri apa enggak ngerti kalau Husni Thamrin sekolah khusus yang sudah digratiskan sejak awal tahun lalu?" ujar Mimi.

Selain biaya operasional di SMAN Husni Thamrin, anggaran lain yang dihapus adalah kegiatan operasional Kantor Dinas Tata Air Rp 11 miliar, kegiatan operasional Kantor Dinas Bina Marga Rp 10,6 miliar, kegiatan operasional pelayanan pengelolaan parkir Rp 48,9 miliar, sampai kegiatan operasional kantor wali kota se-Jakarta dan bupati Kepulauan Seribu dengan nilai total Rp 21,1 miliar.

Anggaran yang dicoret harus dialihkan ke program pendidikan, penanganan macet dan banjir, serta kebersihan. “Beberapa penyediaan anggaran juga tak memiliki dasar hukum,” begitu Tjahjo menuliskan komentarnya dalam berkas evaluasi rancangan APBD yang diterima Tempo. Evaluasi rancangan APBD itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-681 tahun 2015 yang diteken Tjahjo pada 11 Maret 2015.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya