Habis Disindir Ahok, Anak Alex Usman Menghilang?  

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 07:03 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperlihatkan dokumen setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 27 Februari 2015. Kedatangan Ahok untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebagai barang bukti usulan anggaran APBD DKI senilai Rp 12,1 triliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari Fraksi Gerindra Rina Aditya Saputri mencuat kala Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut ia diduga bermain dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014. Alasannya, ada mata anggaran yang dikhususkan bagi anggota Dewan dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Beberapa hari ini Rina tak terlihat beraktivitas di gedung Dewan. Rina merupakan anak Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman--yang kini sedang diperiksa sebagai saksi di Polda Metro Jaya untuk kasus UPS. Nama Rina disebut Ahok lantaran pengadaan buku pendidikan dilakukan bersamaan dengan kampanyenya sebagai calon legislator. Di manakah gerangan Rina berada?

"Dia sempat sakit tiga hari. Setelah itu langsung izin umrah. Saya mengetahui itu," kata Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra Muhammad Taufik kepada Tempo di ruang kerjanya, Rabu, 18 Maret 2015.

Taufik mengatakan Rina izin dua minggu sampai 25 Maret 2015. "Masak orang mau umrah enggak kami izinkan," kata Taufik. Absennya Rina dianggap tak mengganggu kinerja Dewan terkait dengan anggaran DKI 2015 karena anak Alex Usman itu bukan anggota Badan Anggaran.

Salah seorang staf anggota DPRD yang enggan disebut namanya mengatakan Rina berangkat umrah pada Rabu, 18 Maret 2015. Tempo mencoba menghubungi telepon seluler Rina, tetapi tidak aktif.

Gubernur Ahok kemarin menyindir Rina karena anggaran pendidikan digunakan untuk membeli bukunya. "Tahun lalu kami bangga karena anggaran pendidikan besar. Ternyata kami membeli bukunya si Rina," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 17 Maret 2015.

Ahok menjelaskan harga buku tersebut sebenarnya Rp 45 ribu per eksemplar. Namun dalam APBD 2014 nilainya membengkak menjadi Rp 100 ribu per eksemplar.

Dalam APBD 2014, buku yang dimaksud Ahok diadakan lewat beberapa program. Buku tersebut di antaranya berjudul Dari Delman Menuju MRT yang diperuntukkan bagi siswa sekolah menengah pertama dengan nilai proyek Rp 600 juta, sekolah menengah atas (Rp 500) juta, sekolah dasar (Rp 830 juta), dan sekolah menengah kejuruan (Rp 500 juta).

Judul buku lain yakni Urban Batavia Urban Jakarta yang diadakan dengan dana Rp 500 juta, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit (Rp 500 juta), dan Batavia Era Kolonial hingga Jokowi (Rp 500 juta).

Soal pengadaan buku tersebut, Taufik menolak partainya dikaitkan. Ia beralasan Rina adalah anggota partai yang baru, sementara pengadaan tersebut dilakukan pada tahun lalu. "Kami enggak tahu kalau dia penulis apa segala macam," kata Taufik.

DINI PRAMITA


Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

29 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

37 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

40 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

45 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya