Ahok Vs DPRD, Ini Beberapa Kejanggalan dalam Tim Angket

Reporter

Jumat, 27 Maret 2015 05:08 WIB

Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri), bersama Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), usai pertemuan tertutup dengan Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, 23 Maret 2015. Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga mengimbau agar Gubernur dan DPRD DKI melakukan perdamaian agar tak ada konflik antar lembaga. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komite Pemantau Legislatif Indonesia Syamsuddin Alimsyah mengecam tindakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta yang tak serius melaksanakan hak angket. Menurut dia, tindakan Dewan sudah di luar batas.

"Dewan tidak paham etika politik dan membawa amanat konstitusi. Hak angket itu adalah hak yang penggunaannya diatur dalam konstitusi dengan tujuan menjaga penyelenggaraan kebijakan publik tetap sesuai dengan prinsip good governance," katanya kepada Tempo, Kamis, 26 Maret 2015.

Syamsuddin curiga Dewan memiliki motif lain dalam melaksanakan hak angket. "Jika memang ada motif hanya untuk menjatuhkan kredibilitas Ahok dengan mencari-cari kesalahannya, jangan salahkan jika publik tak lagi percaya pada wakilnya di Dewan," ujarnya. Sebab, ucap dia, hingga saat ini, bergulirnya hak angket dirasa janggal dengan tak kunjung dipanggilnya Ahok.

Menurut Syamsuddin, hak angket tidak bisa dikatakan sebagai hak angket jika Ahok belum didatangkan dan ditanya langsung dalam sebuah forum terbuka. "Tak memanggil Ahok itu justru aneh," tuturnya.

Kejanggalan berikutnya, untuk membuktikan apakah ada pelanggaran yang dilakukan Ahok, Dewan wajib berkonfrontasi langsung dengan orang nomor satu di Jakarta itu.

Syamsuddin juga menaruh curiga bahwa anggota Dewan tak paham perbedaan antara hak interpelasi dan hak angket. "Kalau hak interpelasi, kehadiran Ahok memenuhi panggilan Dewan bisa diwakilkan ke pejabat lain. Kalau hak angket, harus dihadiri oleh pihak yang diduga melakukan penyimpangan," katanya. Derajat antara hak interpelasi dan hak angket, ujar dia, berbeda.

Proses pemberian keterangan pada hak angket pun harus diambil di bawah sumpah. "Sebab, keputusan dari hak angket bisa berimplikasi hukum. Keputusannya melahirkan rekomendasi hukum," ucapnya. Karena itu, tutur dia, penting untuk memintai keterangan semua pihak yang diduga berperan dalam kasus yang diselidiki.

Keanehan lain, tutur dia, Dewan seolah-olah justru takut pada Ahok. "Dari awal, malah Ahok yang terkesan menantang, 'Ayo, kapan lu mau panggil gue,' sementara Dewan tak kunjung menghadirkan Ahok. Dewan harus jelaskan ada apa sebenarnya," katanya.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

12 jam lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

19 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

20 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

21 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

21 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

1 hari lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

4 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

5 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

7 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya