Diborgol di Tiang Bendera, Kenapa Polisi Rentan Pakai Narkoba?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 31 Maret 2015 08:24 WIB

Sejumlah botol urin beserta alat uji kandungan narkoba saat proses tes urin penggunaan narkoba bagi pegawai negeri sipil seusai peluncuran Program Rehabiltasi 10 Ribu Pengguna Narkoba di kantor gubernur Jawa Timur, Surabaya, 17 Maret 2015. TEMPO/FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Psikologi Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hary Prasetyo mengatakan bahaya narkoba sudah menyasar semua kalangan, termasuk tentara dan polisi. "Narkoba sudah tidak pandang bulu. Semua orang bisa saja menjadi penyalahguna," kata Hary kepada Tempo, Senin, 30 Maret 2015.

Hary menjelaskan polisi merupakan profesi yang rawan dengan stres. Sebab, polisi bekerja tidak mengenal waktu sekaligus harus melindungi, melayani, serta menegakkan hukum. "(Sehingga) bisa saja mencoba menggunakan narkoba, akibat stres itu," ujarnya.

Penggunaan narkoba oleh anggota polisi, ucap Hary, kemungkinan juga karena anggota itu berada di lingkup narkoba, misalnya memberantas dan menindak penyalahguna atau pengedar. "Tapi tidak semua, paling hanya satu, dua orang," kata dia.

Menurut dia, psikolog Polda Metro telah melakukan pembinaan mental, jasmani, dan agama serta sosialisasi narkoba kepada anggota polisi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. "Pola-pola pencegahan dan sosialisasi sudah terus kami lakukan, juga tes urine," ujarnya.

Hary mengimbau kepada anggota polisi untuk tidak pernah mencoba narkoba dan memiliki kegiatan positif serta membangun komunikasi terhadap keluarga, rekan, atasan, dan bawahan agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. "Kalau ada masalah segera diselesaikan, bisa konsultasi ke konselor psikolog yang kami bentuk di tiap-tiap polres," kata Hary.

Sebelumnya, seorang anggota Kepolisian Sektor Metro Gambir diborgol di tiang bendera di halaman kantor kepolisian itu. Video amatir pemborgolan itu beredar di situs YouTube. Kepala Kepolisian Sektor Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro membenarkan pemborgolan terhadap anak buahnya itu.

Menurut Susatyo, anggota polisi itu adalah Brigadir Kepala SW. Dia mengatakan pemborgolan dilakukan karena SW memberontak saat hendak diperiksa setelah dinyatakan positif menggunakan narkotik. "Kami terpaksa melakukannya karena saat itu kami sedang menghadapi orang dengan agresivitas yang tinggi," ucapnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 29 Maret 2015.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

12 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

15 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

17 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya