Polisi dari satuan Gegana melakukan sterilisasi dengan senternya sebelum misa Kamis Putih di Gereja Katedral, Jakarta (17/4). ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO, Jakarta - Jelang perayaan Paskah, Polres Jakarta Barat mensterilisasi 144 gereja di Jakarta Barat. Sterilisasi pertama kali dilakukan di Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar, Jakarta Barat.
Sterilisasi yang dipimpin Wakil Kapolres Jakarta Barat AKBP Bahtiar Ujang Purnama ini dimulai pukul 16.00 saat misa hendak dimulai. Tim Gegana yang bersenjatakan metal detector menyisir setiap sudut gereja. Umat yang sudah datang mengalihkan perhatiannya kepada aktivitas yang dilakukan oleh petugas.
Tak ada sudut yang tak disentuh, mulai dari tempat duduk jemaat, mimbar, altar perjamuan, hingga tempat mendaraskan ujub kepada Bunda Maria. Di luar gedung, petugas juga menyisir tempat duduk para jemaat dan taman-taman di sekeliling gereja. "Hasil penyisiran di sini tak ditemukan barang mencurigakan," tutur Bahtiar.
Meskipun dinyatakan steril, ia meminta pengamanan gereja ditingkatkan dengan cara mengimbau jemaat agar hanya membawa kitab suci dan teks pengantar misa saja ke dalam gereja. "Tas ada baiknya dititipkan saja," kata Bahtiar. Selain itu, saat akan masuk ke dalam lingkungan gereja, ia meminta jemaat diperiksa terlebih dahulu dengan metal detector.
Bahtiar menuturkan ada 740 personel kepolisian gabungan Polres dan Polsek se-Jakarta Barat yang disiagakan. "Ditambah 100 personil dari Polda Metro Jaya yang jadi kekuatan cadangan untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti misalnya banjir," kata dia.
Untuk satu gereja akan diamankan oleh lima hingga enam personel. Namun, untuk gereja yang memiliki jemaat di atas 3.000, akan diamankan lebih dari enam personel kepolisian.
Prioritas pengamanan, menurut dia, ditujukan untuk gereja dengan umat yang besar dan berdekatan dengan tempat ibadah lain, seperti Gereja Santo Petrus dan Paulus serta Gereja Yesus Kristus di Taman Sari.
"Kerawanan tidak hanya ancaman teror saja tetapi juga pencurian dan kemacetan," kata Bahtiar. Berdasarkan laporan intelijen, Ujang menuturkan, tak ada ancaman spesifik bagi gereja-gereja di Jakarta Barat.