Bekasi Mau Pakai Kereta Angin, Pengamat: Tak Cocok

Reporter

Selasa, 7 April 2015 04:13 WIB

Aeromovel

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah Kota Bekasi menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan swasta untuk membangun aeromovel. "Mulai dibangun Februari 2016, saat ini memasuki tahap perencanaan pembangunan," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, Minggu, 5 April 2015.



Aeromovel ini menghubungkan pemukiman elite perumahan Kemang Pratama, Summarecon dan Harapan Indah dengan panjang lintasan sekitar 12 kilometer. Biaya yang diperlukan membangun moda angkutan ini sebesar Rp 2 triliun.



Pihak swasta yang membangun ialah konsorsium aeomovel Indonesia yang terdiri dari PT Publik Privat Partership, PT Intiadi Dwi Mitra Sejahtera, dan PT Cakar Bumi Integrasi. Moda transportasi itu sudah digunakan di tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur.



Jika benar-benar terealisasi, katanya, Kota Bekasi merupakan daerah pertama di Indonesia yang menggunakan moda transportasi aeromovel. Ia mengklaim, angkutan ini bakal mengurangi kemacetan lalu lintas di Bekasi. Karena satu unit aeromovel mampu menampung 150-300 penumpang, dengan begitu bisa mengurangi 10 buah angkutan umum.



Menurut Syaikhu, pembangunan moda transportasi aeromovel sama sekali tak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Pemerintah hanya menyediakan lahan. "Lahan yang dibutuhkan sedikit, sehingga tak sampai merusak tanaman," kata dia. "Kami akan memanfaatkan lahan pengairan, fasilitas sosial dan umum sebagai perlintasan."



Advertising
Advertising

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Danang Parikesit menilai moda transportasi, aeromovel tidak cocok diterapkan di Indonesia. Menurut dia, angkutan berbasis tenaga angin itu belum terbukti keberhasilannya. "Aeromovel belum proven teknologinya," katanya, Minggu, 5 April 2015.



Menurut Danang, dengan anggaran sebesar itu, pemerintah Bekasi bisa membangun angkutan berbasis rel lain. KA Commuter dan Light Rail Transit (LRT) misalnya. "Banyak yang lebih sesuai daripada aeromovel," ujar Danang.



ADI WARSONO | ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

9 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

11 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

11 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

18 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

20 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

33 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

53 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya