TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menginginkan Kepulauan Seribu menjadi tujuan wisata dunia. Ahok berujar, Kepulauan Seribu memiliki banyak potensi untuk naik kelas ketimbang sekadar menjadi tujuan wisata warga Jakarta.
"Saya mau Kepulauan Seribu menjadi seperti Maldives," kata Ahok dalam sambutannya di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka, Selasa, 7 April 2015.
Ahok menjelaskan, Kepulauan Seribu perlu membenahi beberapa hal untuk mencapai target tersebut. Pertama, jalur transportasi. Penataan jalur transportasi diperlukan lantaran banyaknya jumlah wisatawan yang masuk ke Kepulauan Seribu saat musim liburan.
Kepulauan Seribu bisa diakses dari Jakarta (Muara Angke, Kali Adem, dan Dermaga Marina) dan Kabupaten Tangerang (Kecamatan Kronjo, Tanjung Pasir, dan Rawa Saban). Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Sri Margianto mengatakan jumlah wisatawan yang masuk ke Kepulauan Seribu pada 2014 mencapai 3 juta orang.
Hal kedua, menurut Ahok, yakni jaringan listrik di setiap pulau. Ia bahkan langsung mengomentari masalah listrik di kepulauan ini saat acara baru berlangsung sekitar 15 menit. "Ini pasti voltasenya tak cukup, lampunya redup seperti orang sekarat," kata Ahok.
Ahok mengatakan listrik juga menjadi sumber daya bagi penyelesaian sejumlah masalah lain. Salah satunya pengolahan air laut menjadi air bersih melalui proses reverse osmosis.
Ahok mengatakan pembenahan jaringan listrik membuat warga lebih kerasan menetap di pulau ini. Selama ini, kata dia, warga pulau hanya menjadikan pulau tersebut sebagai tempat singgah. Akibatnya, mereka kerap bertindak seenaknya, seperti membuang sampah sembarangan.
Terakhir, Ahok melanjutkan, budi daya hasil laut. Ahok menuturkan penambahan jumlah resor berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah kebutuhan bahan pangan bagi warga pulau dan wisatawan. Budi daya hasil laut membuat ongkos distribusi dapat ditekan karena jarak angkut yang pendek. "Tata ruang-laut Kepulauan Seribu harus diatur," kata Ahok.
