TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua DPR Akbar Tandjung menemui para pengunjuk rasa yang memprotes RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), di halaman depan gedung DPR/MPR, sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa (18/3). Di hadapan para demonstran, Akbar sempat berorasi selama sepuluh menit. Kepada ribuan demonstran yang tergabung dalam Masyarakat Prihatin Pendidikan Nasional, Akbar yang juga Ketua Umum DPP Golkar ini mengaku telah menerima perwakilan dari kelompok yang antara lain diwakili Marcus Wanandi. Akbar juga berjanji akan menyampaikan aspirasi para pengunjuk rasa kepada anggota panitia kerja RUU tersebut. Dalam kesempatan itu, Akbar menegaskan pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Hal ini juga tercantum dalam UUD 1945. Pendidikan, lanjut Akbar, sangat penting dalam menghadapi perkembangan masa depan yang memerlukan sumber daya manusia yang memadai secara iptek, punya daya saing, cinta tanah air dan ber-Ketuhanan yang Maha Esa. Pendidikan bukan cuma tanggungjawab pemerintah, tapi juga masyarakat, kata Akbar. Akbar menambahkan penyusunan RUU tersebut tidak akan dibatasi oleh waktu. Yang terpenting mampu menampung seluruh aspirasi yang hidup di masyarakat, katanya. Akbar memastikan bahwa pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei mendatang, RUU ini belum akan disahkan. Meski begitu, kepada Tempo News Room, sebagian pengunjuk rasa menyatakan tidak percaya dengan apa yang disampaikan Akbar Tandjung. Mereka mengaku akan tetap melanjutkan aksi unjuk rasa apabila RUU tersebut tidak segera dibatalkan. Mereka lalu membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 13.00 WIB. (Faisal Assegaff Tempo News Room)
Berita terkait
Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa
17 menit lalu
Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa
Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)