3 Skenario di Balik Hak Angket Ahok

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 11 April 2015 07:25 WIB

Seorang warga memperhatikan salah satu kaos bergambar Ahok, ditengah kasus yang menerpa Ahok. Warga menunjukan dukungannya melalui aksi, menjual kaos bergambar mantan Bupati Belitung itu. Jakarta, 29 Maret 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komite Pemantau Legislatif, Syamsuddin Alimsyah, menuturkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama belum aman. Meskipun dewan terkesan serampangan dan hanya 'bermain-main' dengan hak angket. "Ini adalah bola liar yang rawan ditunggangi kepentingan," kata Syam kepada Tempo, Jumat 10 April 2015.

Setidaknya ada tiga skenario yang menggambarkan peta politik bergulirnya hak angket. Pertama, kata dia, hak angket hanya sebagai sikap spontan dewan atas tindakan Ahok melaporkan 'dana siluman' ke Komisi Pemberantasa Korupsi. "Awalnya hanya untuk mengetes saja tetapi kemudian bola bergulir sangat kencang. Daripada malu lebih baik teruskan tetapi keputusan di akhir dibuat mengambang supaya Ahok melunak," kata dia.

Kedua, dewan ingin menjatuhkan Ahok tetapi tak tahu caranya. "Jika yang pertama posisinya dewan tahu, yang ini dewan ingin menjatuhkan tetapi tak tahu caranya yang benar," kata dia. Rapat yang hanya dilakukan sembilan kali dengan agenda yang tak jelas itu, kata dia, dapat mengindikasi dewan tak tahu apa itu hak angket sebenarnya. Menurut dia, skenario kedua ini berbahaya karena terlepas dari substansinya, dapat menggiring ke Hak Menyatakan Pendapat.

Ketiga, yang paling berbahaya menurut Syam adalah kolaborasi antara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Fraksi Gerindra untuk mendorong Hak Menyatakan Pendapat. "Dalam pasal 80 UU 23 tahun 2014, HMP dapat diajukan oleh hanya dua fraksi saja. Ingat PDIP dan Gerindra ini mayoritas," kata dia.

Menurut Syam, kolaborasi kedua partai ini keniscayaan mengingat Gerindra berambisi mengusung Muhammad Taufik sebagai wakil gubernur. Jika skenario ketiga terjadi, kata dia, maka Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang notabene berasal dari PDIP akan maju menggantikan Ahok. "Dulu saya membayangkan skenario ini yang dimainkan oleh PDIP dan Gerindra," kata dia.

Fraksi lain yang pasti akan ikut gelombang ini, kata dia, adalah PKS dan PPP. "Hanura ada ganjalan dari Ketua Umum Wiranto, tetapi ingat lagi bahwa HMP ini hak yang melekat pada individu dewan," kata dia.

Belakangan, ia skeptis jika skenario ketiga yang dijalankan dewan. "Saya melihat ini sebetulnya hanya reaksi spontan saja," kata dia. Ia mengingatkan dewan untuk memberi contoh menjalankan fungsi dan wewenangnya dengan benar. "Jika memang menggulirkan hak angket maka lakukan dengan benar. Jangan main-main dengan konstitusi," kata dia.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

29 November 2023

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

Balai kota Oslo mengibarkan bendera Palestina untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

16 Oktober 2023

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

Tilang uji emisi kendaraan bermotor yang semula gencar, kemudian dinilai tak efektif, tapi akan diberlakukan kembali November nanti. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

15 Oktober 2023

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

Posko Pengaduan di Balai Kota DKI yang sempat dibuka kembali saat Heru Budi awal menjabat rupanya sempat dihentikan.

Baca Selengkapnya

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

22 April 2023

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

Sekitar lima ribu jemaah menjalankan salat Ied di kompleks Balai Kota Yogyakarta hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

17 Maret 2023

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

DKI Jakarta menyatakan renovasi Balai Kota untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pegawai.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Tiba di Balai Kota Jakarta, Temui Heru Budi

20 Desember 2022

Ridwan Kamil Tiba di Balai Kota Jakarta, Temui Heru Budi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Jakarta Pusat hari ini.

Baca Selengkapnya

Ada 4 Demo di Jakarta Pusat Hari Ini, Polisi Kerahkan 600 Personel

12 Desember 2022

Ada 4 Demo di Jakarta Pusat Hari Ini, Polisi Kerahkan 600 Personel

Kapolres berharap tidak ada penutupan jalan akibat demo di Jakarta Pusat hari ini, namun pengguna jalan menghindari jalan sekitaran Monas.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Tolak Pemindahan Pelican Crossing di Depan Perpustakaan Nasional

11 Desember 2022

DPRD DKI Tolak Pemindahan Pelican Crossing di Depan Perpustakaan Nasional

Pelican Crossing di Jalan Medan Merdeka Selatan dinilai memudahkan warga yang ingin ke Halte Transjakarta Balai Kota dan IRTI Monas

Baca Selengkapnya

Tagih Haknya, Warga Kampung Bayam Ancam Demo Terus di Balai Kota hingga Senin

2 Desember 2022

Tagih Haknya, Warga Kampung Bayam Ancam Demo Terus di Balai Kota hingga Senin

Warga Kampung Bayam hingga kini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam yang dijanjikan Pemprov DKI era Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Demo Buruh Bubar, Lalu Lintas di Lokasi Sempat Tersendat

2 Desember 2022

Demo Buruh Bubar, Lalu Lintas di Lokasi Sempat Tersendat

Massa buruh yang berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta mulai membubarkan diri. Lalu lintas di sekitarnya sempat tersendat.

Baca Selengkapnya