Peserta mengerjakan soal Ujian Nasional Paket C SMA Sederajat di Lembaga pemasyarakatan Anak Pria Tangerang, Banten, 13 April 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
BISNIS.COM, Jakarta- Romdoniah, 61 tahun, tergolong perempuan tangguh. Nenek yang memiliki delapan cucu ini tetap ingin memompa semangat belajarnya meski usianya sudah lewat setengah abad. Ia masih mau ikut ujian paket C setaraf SLA yang digelar di SMPN 2 Kota Depok. "Kenapa saya malu untuk belajar. Justru bagi saya pendidikan itu sangat penting buat kehidupan seseorang," ujarnya ketika ditemui di lokasi ujian, Selasa, 14 April 2015.
Mengenakan busana atas putih dan bawahan hitam, Romdoniah tampak serius menjawab pertanyaan wartawan. Sesekali senyumnya mengembang ketika deretan pertanyaan dilontarkan padanya."Wah saya jadi agak tegang gini mas," ujarnya.
Peserta ujian lain ikut tersenyum melihat tingkah Romdoniah di sela istirahat ujian. Bagi Romdoniah, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dia mengaku akan terus mendapatkan pendidikan yang belum dicapai. Maklum, dia hanya lulusan sekolah menengah pertama. "Padahal, anak-anak saya semuanya sudah lulus kuliah," katanya.
Dia melanjutkan, apabila lulus ujian paket C tersebut, dia berencana melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, mengambil jurusan agama. BISNIS.COM
Ujian nasional paket C setingkat SMA di Jawa Barat yang dimulai hari ini hingga 26 Juni dan diikuti 27 ribu orang. Dua ribu siswa diantaranya adalah peserta yang mengulang Ujian Nasional SMA karena tak lulus.
Soal Belum Siap, Ujian Kejar Paket C Jawa Tengah Ditunda
22 Juni 2009
Soal Belum Siap, Ujian Kejar Paket C Jawa Tengah Ditunda
Dinas Pendidikan Jawa Tengah sudah mengirimkan surat ke departemen pendidikan untuk penundaan pelaksanaan ujian paket C tahun ini. Selain itu, ujian paket B dan A juga akan ditunda.
Ujian Negara di Lembaga Pemasyarakatan Paledang Menyusul
22 April 2009
Ujian Negara di Lembaga Pemasyarakatan Paledang Menyusul
26 siswa di Lembaga Permasyarakatan Paledang, Kota Bogor baru bisa ikut ujian susulan Senin pekan depan bersamaan dengan 26 peserta ujian Paket A, B dan C.
Sejumlah 160 siswa gagal dalam ujian paket B atau setingkat Sekolah Menengah Pertama. Sebanyak 139 murid diantaranya berasal dari sekolah reguler dan 31 pelajar peserta ujian dari sekolah formal.