Penghuni Kalibata City Laporkan Pengelola ke Polisi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 19 April 2015 22:00 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Komunitas Warga Kalibata City, Umi Hanik, mengatakan sedang melaporkan kasus penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga preman yang membubarkan rapat penyusunan panita musyawarah untuk membentuk Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS). "Kami sedang di Kepolisian Daerah Metro Jaya, sekarang masih konsultasi di bagian pengaduan," kata dia ketika dihubungi Tempo, Ahad, 19 April 2015.

Umi menjelaskan, Rapat itu dibuat karena banyaknya masalah di rumah susun sederhana milik (rusunami) Kalibata City. Permasalahan itu, ucap Umi, seperti sertifikat kepemilikan rusun yang belum diberikan selama empat tahun, kenaikan tarif listrik serta kenaikan Iuran Pemeliharaan Lingkungan yang tidak transparan. "Salah satu warga bayar listrik dari Rp 700 ribu sekarang jadi Rp 1 juta," kata dia. "IPL naik 40-60 persen. Ada yang bayar Rp 2,4 juta per tahun lalu naik jadi Rp 3,4 juta."

Menurut Umi, selain permasalahan teknis, pengelola rusunami tidak bisa menjalankan fungsinya. Yaitu, banyaknya permasalahan prostitusi, narkoba dan kriminalitas yang diduga banyak terjadi di 17 menara rumah susun ini.

Berbagai masalah itulah yang membuat warga rusun ingin membentuk P3SRS. Umi mengatakan, Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, salah satu fungsinya menjadi pengawas kebijakan yang ditetapkan pengelola. "Kami berharap, menjadi P3RS dikelola oleh warga yang benar tinggal di rusun dan bisa menyelesaikan permasalahan pengelola."

Menurut Umi, sebelum diadakan rapat penyusunan panitia musyarawah, pihaknya sudah memberikan surat ihwal rapat yang akan diadakan di lantai dasar atau emperan Tower Selasar pada Sabtu, 19 April 2015. Namun, pihak pengelola tidak mau menerima surat itu.

Di hari pelaksanaan rapat sekitar pukul 16.00 WIB, di Tower Selasar, sudah dijaga sekelompok orang. Akhirnya rapat pun pindah ke lantai dasar atau emperan Tower Jasmine. Hasil rapat pun mendapatkan enam panitia musyarawah. Namun, setelah palu diketuk, sekelompok orang itu menyerang. "Ibu-ibu yang bawa anak pun langsung menyingkir. Tapi, kami tidak melawan." katanya.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

16 jam lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

18 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya