TEMPO Interaktif, Bogor:Pemerintah Kabupaten Bogor rencananya akan membangun tempat pengolahan sampah sendiri, dengan skala regional yang bisa menampung sampah dari daerahnya, Kota Depok dan Kota Bogor. Tempat sampah yang akan dibangun dan dikelola di Desa Nambo, Kecamatan Cileungsi rencananya bekerjasama dengan Malaysia. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bogor, Ferry Suparman mengungkapkan hal itu kepada Tempo, Senin (29/8). Pembangunan, kata dia akan dimulai sekitar tahun 2006-2007. "Rencana pembangunan tempat sampah sudah ada, jadi Pemkab Bogor tinggal memilih mana yang lebih menguntungkan," jata Ferry. Ia menyatakan Gubernur Jawa Barat sudah menginginkan dibangunnya tempat sampah regional yang bisa menampung sampah dari daerah kami sendiri, Kota Bogor dan Depok.Jika memungkinkan, lanjutnya, tempat sampah ini akan dibangun juga pembangkit tenaga listrik yang berkapasitas ribuan megawatt. Nantinya Pemkab Bogor akan mendapat mamfaat dari hasil sharing listrik dan partikel sisa pembakaran bisa dibuat conblok. Rencananya tempat pengolahan sampah di Nambo akan menggunakan teknologi incinerator bio-energi, yang sangat ramah lingkungan. Teknologi yang baru dikembangkan dan berhasil di Malaysia ini sangat baik untuk diterapkan di kabupaten Bogor, khususnya tempah pengolahan sampah Nambo. Teknologi ini dijamin tidak akan ada genangan air lindi.Lokasi lahan yang direncanakan yakni tanah milik Perhutani yang sangat jauh dari derah pemukiman, jika hal ini terealisasi maka keuntungan yang bisa diperoleh masyarakat dan Pemkab yakni sarana jalan khusus. "Tapi semua itu yang penting sosialisasi kepada masyarakat sekitar," ujar Ferry. Lahan ini juga bisa menampung sebanyak 1.00 sampai 2.000 ton perhari, sehingga bisa menampung sampah dari Kota Bogor dan Depok. Deffan Purnama
Puluhan warga di sekitar TPST Bojong, Minggu (30/10) membuat blokade tembok beton di jalan masuk ke arah pintu gerbang lokasi pengolahan sampah milik PT Wira Guna Sejahtera.
Situasi di Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, kembali mencekam setelah adanya aksi pembakaran terhadap rumah Wakil Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (FKMPL), Ustadz Mizar, di Kampung Bojong, Sabtu (30/4) dini hari.