Menegur gara-gara Rokok, Satpam Stasiun Kena Uppercut

Reporter

Rabu, 22 April 2015 08:00 WIB

Ilustrasi penganiayaan. Elf.ru

TEMPO.CO, Jakarta - Senin, 20 April 2015, menjadi hari yang nahas bagi Fajar Arif, 41 tahun. Maksud hati hendak membela diri, tapi aksinya malah mengantarnya ke jeruji besi.

Fajar ialah pelaku pemukulan terhadap Muhammad Iqbal, 31 tahun, petugas keamanan di Stasiun Pondok Jati, Jakarta. Keributan itu dipicu sepuntung rokok yang diisap Fajar sembari menunggu kedatangan kereta menuju Stasiun Kranji.

Menurut Fajar, peristiwa itu bermula ketika dia selesai melahap kudapan yang dibeli keponakannya. Saat itu Fajar ingin merokok. Tapi dia sadar tak boleh merokok di area tunggu penumpang. Tak kehabisan akal, Fajar mencari ruang terbuka agar tetap bisa merokok tanpa keluar dari stasiun. "Akhirnya ketemu, tapi tak membaca ada tulisan larangan merokok di belakang saya," katanya kepada Tempo di Markas Kepolisian Sektor Metro Matraman, Selasa, 21 April 2015.

Rokok baru sedetik menyala, Fajar melanjutkan, datang petugas keamanan yang menegurnya agar mematikan bara api di rokoknya. Peringatan itu tak dihiraukannya. Sampai datanglah Iqbal, yang pada hari itu menjadi koordinator petugas keamanan di stasiun tersebut. Iqbal mengeluarkan teguran yang sama: dilarang merokok di area stasiun. "Adu mulut akhirnya terjadi," ujar Fajar.

Fajar menyebutkan dia akhirnya mematikan rokoknya. Saat dia berdiri untuk beranjak dari tempatnya merokok, tangannya menyenggol tubuh Iqbal. Merasa ada kontak fisik, Iqbal mendorong Fajar. "Dorongan itu yang membuat saya melayangkan pukulan ke rahang kiri," katanya.

Kepala Polsek Metro Matraman Komisaris Ua Triyanto mengatakan pukulan yang mendarat di rahang kiri Iqbal termasuk uppercut. Fajar mempelajari teknik pukulan itu saat menekuni tinju selama empat tahun di Ambon. "Kalau orang awam memukul, tak bakal menyasar rahang," kata Ua.

Menerima pukulan mantan petinju, Iqbal roboh seketika. Menurut Ua, Iqbal terjengkang dengan bagian kepala belakang membentur sudut pagar. Karena itulah Iqbal mengalami perdarahan, tapi tak sampai gegar otak.

Saat Iqbal terjatuh, mental baja Fajar sebagai petinju tampaknya sudah pupus. Setelah menghajar lawannya itu, nyali Fajar ciut seketika. Dia melarikan diri dengan melompati pagar stasiun. Namun pelariannya tak berjalan mulus. Kaki kirinya mendarat di permukaan tanah yang tak rata. Walhasil, kakinya terkilir dan dia harus berjalan tertatih-tatih.

Fajar, kata Ua, kini menjadi pesakitan. Sebab polisi bakal menjeratnya dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. "Dia terancam penjara selama 5 tahun," kata Ua.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

6 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

7 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

7 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

14 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

14 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

18 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

18 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

20 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

26 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

27 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya